Kerja Sama dengan Australia, Pemerintah Siap Bangun Pabrik Bom di Lokasi Ibu Kota Baru
Nasional

Presiden Direktur Trifita Perkasa Hery Kusnanto menyatakan bahwa pabrik tersebut akan memproduksi 1 juta unit detonator elektrik dan 3 juta unit detonator non-elektrik.

WowKeren - Indonesia akan menjalin kerja sama dengan Australia untuk membangun pabrik alat peledak. Trifita Perkasa dari Indonesia akan bekerja sama dengan Orica Mining Services dari Australia.

Adapun tanda tangan kerja asma tersebut dilakukan hari ini, Jumat (13/12). Presiden Direktur Trifita Perkasa Hery Kusnanto menyatakan bahwa pembangunan pabrik ini dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri terkait detonator.

"Untuk mampu produksi bahan peledak dalam hal ini detonator," kata Hery di Jakarta Selatan, Jumat (13/12). "Akan kami bangun pabrik agar kebutuhan nasional dapat dipenuhi dari pabrik domestik."

Pabrik itu nantinya akan dibangun di atas tanah seluas 25 hektar di Muara Badak, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. "Akan dibangun di tanah seluas 25 hektar di Muara Badak, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur," lanjut Heru.


Indonesia dan Australia menargetkan jika pabrik tersebut nantinya akan memproduksi 1 juta unit detonator elektrik dan 3 juta unit detonator non-elektrik. Adapun proses konstruksi akan dimulai Maret 2020. Dengan begitu, pabrik ini diharapkan bisa beroperasi mulai November 2020.

"Kapasitas pabrik dicanangkan bisa produksi 3 juta non elektrik detonator, dan 1 juta elektronic detonator," jelas Hery. "Rencananya Maret 2020 kita mulai konstruksi, harapannya bisa cepat November dimulai operasi."

Dalam kerja sama itu, Indonesia akan membangun pabrik sedangkan mesin dan teknologinya akan didatangkan dari Orica Mining Service. Nilai proyek investasi ini cukup besar, yakni sekitar Rp 116 miliar.

"Kerja sama dilakukan dengan Orica yang memiliki izin produk Orica," ujar Hery. "Nanti teknologi juga dari sana, kita siapkan lahan, pabrik, sama pekerjanya. Nilai investasinya AUS$ 12 juta."

Sementara itu, Dirtekindhan Ditjen Pothan Kementerian Pertahanan Sri Yanto menyebutkan bahwa detonator tersebut nantinya akan digunakan sebagai alat pemicu ledakan untuk industri pertambangan dan konstruksi. "Jadi alat ini biasanya dipakai untuk meledakkan lapisan tanah yang akan kita gunakan areanya," ucap Yanto.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru