Edhy Prabowo Pantang Mundur Soal Ekspor Benih Lobster, Nelayan Kompak Melawan
Nasional

Pangandaran sebagai salah satu penghasil lobster bereaksi keras terhadap rencana Menteri KKP Edhy Prabowo membuka keran ekspor benih ke Vietnam. Mereka pun menduga ada permainan mafia di balik ini semua.

WowKeren - Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo tak mengendurkan niatnya untuk memberikan izin ekspor benih lobster. Diketahui Edhy berniat untuk membuka kembali keran ekspor yang sempat dilarang di era Susi Pudjiastuti menjabat.

Reaksi kontra pun tak terelakkan, termasuk dari Susi sendiri. Tak hanya dari Susi, nelayan Pangandaran juga ikut menyuarakan ketidaksetujuannya terhadap rencana Edhy tersebut.

Kepala Desa Bagolo, Pangandaran, Rahman Hidayat menyebut nelayan-nelayan di desanya sepakat menolak kebijakan itu. Sebab ada potensi kerusakan, baik dari segi sumber daya alam maupun iklim usaha, di kebijakan tersebut.

"Kami setuju untuk tetap dilarang penjualan apalagi ekspor baby lobster," ujar Rahman, seperti dilansir dari Detik Finance, Rabu (18/12). "Karena nantinya akan merusak dan menghancurkan usaha nelayan sendiri dari segi penghasilan."

Untuk diketahui, Desa Bagolo merupakan salah satu wilayah penghasil lobster terbesar. Setiap hari 157 nelayan di sana bisa memanen hingga ratusan kilogram lobster ukuran konsumsi.


"Wilayah kami penghasil lobster, 157 nelayan setiap hari memasang jaring lobster," kata Rahman. "Tapi kami kecewa dengan adanya wacana ekspor benih lobster."

Dalam penangkapan lobster pun, ungkap Rahman, nelayan di daerahnya selalu memerhatikan aspek kelestarian sumber daya alam. Oleh karena itu penangkapan lobster pun dibatasi hanya untuk ukuran siap konsumsi alih-alih benihnya.

Sayangnya akhir-akhir ini jumlah tangkapan mereka sudah berkurang banyak karena semakin membabi-butanya penangkapan lobster hingga ukuran benih. Menurutnya saat ini sangat jarang ada lobster hingga berukuran puluhan kilogram yang bisa ditangkap.

Oleh karena itu, Rahman meminta agar kebijakan ekspor benih lobster tak disahkan oleh pemerintah. Bila nantinya tetap disahkan, Rahman mensinyalir ada upaya oknum atau mafia di baliknya. Tak main-main, Rahman pun langsung mengancam para mafia tersebut.

"Kalau boleh mafia atau oknum itu dihukum oleh nelayan saja," pungkas Rahman sambil melempar senyum. "Rek dikarungan dialungkeun ke laut oknum na (Mungkin dimasukkan karung dan dilempar ke laut saja oknumnya)."

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru