Ini Kata Ekonom Soal Edhy Prabowo Yang Batalkan Wacana Ekspor Benih Lobster
Nasional

Edhy Prabowo membatalkan rencananya untuk membuka kembali keran ekspor benih lobster di Indonesia. Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Rusli Abdullah pun buka suara.

WowKeren - Baru-baru ini Menteri Kelautan dan Perikanan (Menteri KKP) Edhy Prabowo membatalkan rencananya untuk membuka kembali keran ekspor benih lobster di Indonesia. Hal ini disampaikannya usai melakukan kunjungan kerja ke Lombok dan menemui beberapa nelayan dan pembudidaya lobster pada Kamis (26/12).

Mendengar kabar tersebut, Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Rusli Abdullah menilai bahwa keputusan Edhy Prabowo tersebut adalah tepat. Menurutnya, pelarangan ekspor benih lobster yang sudah dilakukan bisa meningkatkan kinerja ekspor lobster itu sendiri.

"Pertama keputusan tepat saat ini," katanya yang dilansir Detik pada Kamis (26/12). "Kenapa demikian? Karena selama lima tahun terakhir penghentian larangan ekspor benih lobster ini telah meningkatkan nilai ekspor dari USD 7 juta ke USD 24 juta."

Rusli pun memaparkan peningkatan ekspor lobster tersebut usai adanya kebijakan pelarangan ekspor benih lobster. "Ada peningkatan hampir tiga kali ekspornya, ada peningkatan ekspor hampir 4 kali lipat dari USD 7 juta menjadi USD 24 juta itu USD 7 juta tahun 2014. USD 24 juta itu tahun 2018," ungkapnya.


Ia mengatakan jika nilai ekspor melonjak tajam karena komoditas memiliki nilai tambah. Berbeda jika lobster yang diekspor masih berupa benih. "Kenapa nilai ekspor meningkat, karena memang ada value added tercipta, yang cuma diekspor benih harganya rendah, gede harganya berlipat," ujarnya.

Menurut Rusli, yang menjadi persoalan saat ini justru adalah permintaan pasar yang besar. Di sisi lain, Indonesia sendiri saat ini masih mengandalkan lobster sebagai tangkapan dari laut saja. "Selama ini mengandalkan ditangkap (tangkapan alam). Selama ini kan budidaya, lebih banyak budi daya daripada tangkap," pungkasnya.

Sebelumnya, dalam kunjungan kerja Edhy di kawasan Teluk Jukung itu, para nelayan Lombok dengan tegas menolak wacana ekspor benih lobster tersebut dan mengatakannya di hadapan Menteri Edhy. Menurut mereka, setidaknya ada 413 nelayan pembudidaya lobster yang akan dirugikan jika keran ekspor benih lobster kembali dibuka.

Selain itu, saat berkunjung ke sana, Edhy juga melihat pembudidayaan lobster berlangsung dengan baik. Ia pun akhirnya memastikan akan membatalkan rencananya untuk membuka kembali keran ekspor benih lobster itu. "Jadi ekspor itu cuma cerita, kalau ini semua ada, jadi ekspor itu tinggal cerita saja. Kita akan ekspor yang hasilnya," katanya.

(wk/aros)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru