BNPB Sebut 98 Persen Air Sungai di Indonesia Tak Layak Konsumsi
Nasional

Seiring dengan berkembangnya zaman, pencemaran yang terjadi di sungai-sungai Indonesia juga semakin parah. BNPB pun mengatakan jika air sungai sekarang sudah tak layak untuk dikonsumsi.

WowKeren - Indonesia memiliki julukan sebagai Negara Maritim. Julukan ini sesuai dengan keadaan Indonesia yang memiliki wilayah perairan yang sangat luas.

Meski begitu, seiring berjalannya waktu dan perkembangan zaman, sungai-sungai yang ada di Indonesia sekarang sudah tak sebersih dan sejernih seperti dahulu kala. Bahkan menurut Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo, air sungai-sungai di Indonesia sudah tak layak lagi untuk dikonsumsi.

"Sungai-sungai kita telah mengalami pencemaran. 98 persen mengalami pencemaran mulai dari tercemar berat, sedang dan ringan," ujar Doni di kantor BNPB, Jakarta Timur, Senin (30/12). "Hanya 2 persen saja di Indonesia yang airnya layak dikonsumsi, artinya setiap hari kita harus mengeluarkan uang untuk mendapatkan air bersih."

Direktur Kesehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan RI, Imran Agus Nurali turut menambahkan bahwa tercemarnya air sungai ini tentunya dapat menjadi sumber penyakit. Karena itu, air bersih sangan diperlukan untuk menunjang kesehatan masyarakat.


"Contohnya buang air besar sembarangan di sungai juga itu pencemaran," terangnya. "Belum lagi industri yang membuang limbah-limbahnya yang belum dinormalisasi main mengalir saja ke sungai, itu dampak kesehatannya jelas."

Tak sampai di situ, tercemarnya air sungai dapat menyebabkan berbagai jenis penyakit seperti diare, cacingan, hingga mengalami kekurangan gizi. "Kemudian belum hepatitis, hepatitis juga sudah ada kejadian karena faktor pencemaran sumber air dan yang jangka panjang tadi salah satunya karsinogenik (zat-zat penyebab kanker) kalau sungainya terkena limbah logam berat, itu dampaknya bisa karsinogenik," sambungnya. "Karsinogenik bisa macam macam ada juga gangguan pendarahan, gangguan hormonal."

Sementara itu, Imran juga mengimbau agar para warga terutama ibu hamil dan juga bayi balita untuk waspada saat menghadapi musim penghujan dan banjir seperti yang terjadi di penghujung tahun 2019 ini.

"Kita sudah memberikan kewaspadaan terutama pada masyarakat yang tinggal di pinggir-pinggir sungai dan daerah-daerah yang rendah sebagainya, kemudian kementerian kesehatan juga menyediakan logistik baik dari sisi pelayanan kesehatan, dan kebutuhan seperti infus untuk rawat inap dan sebagainya (telah) dipersiapkan," paparnya.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru