Sebut Banjir Datang dari Selatan Jakarta, PDIP Nilai Anies Cenderung 'Cuci Tangan'
Nasional

Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menilai pernyataan Anies soal pengendalian banjir berasal dari Selatan kurang bijak.

WowKeren - Hujan deras dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya menyebabkan banjir. Banjir dinilai bisa terjadi karena tata kelola lingkungan yang kurang baik.

Hal itu sebagaimana dikemukakan oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. "Banjir di Ibu Kota negara cermin rusaknya tata kelola lingkungan," katanya dalam keterangan tertulis, Sabtu (4/2).

Menurut Hasto, tolok ukur kualitas kepemimpinan suatu daerah bisa dilihat dari upaya pencegahan dan pengendalian yang dilakukan untuk menangani banjir. Masalah banjir, dikatakannya, bisa ditangani dengan kepemimpinan dan manajemen yang baik.

Begitu juga dengan banjir yang terjadi di Jakarta. Penyebab banjir di Jakarta tidak bisa hanya bertumpu pada persoalan hulu sungai.

"Apa yang terjadi di Jakarta tidak bisa diatasi dengan membagi nasi bungkus ketika banjir," lanjut Hasto. "Banjir di Jakarta tidak bisa juga dibelokkan akar persoalannya dengan menyalahkan hulu sungai. Banjir merupakan persoalan kepemimpinan dan manajemen."


Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut bahwa persoalan banjir di Jakarta bermula dari adanya air selatan yang dibiarkan mengalir ke daerah pesisir. Hasto menilai bahwa Anies tak seharusnya mengeluarkan pernyataan semacam itu sebab bukan sikap yang bijak.

"Pernyataan selebar apapun sungai di Jakarta, selama air dari selatan dibiarkan bebas mengalir ke daerah pesisir termasuk Jakarta," lanjut Hasto. "Bukanlah pernyataan yang bijak, dan cenderung cuci tangan."

Anies menilai bahwa untuk menangani banjir tidak harus dilakukan dengan normalisasi sungai. hal tersebut dalam rangka menanggapi pernyataan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono soal normalisasi.

"Selama air dibiarkan dari kawasan Selatan masuk ke Jakarta dan tidak ada pengendalian dari Selatan," kata Anies. "Maka apa pun yang kita kerjakan di kawasan pesisir termasuk di Jakarta tidak akan bisa mengendalikan airnya."

Lebih jauh, Hasto membandingkan kondisi ibu kota dengan Surabaya dan Semarang. "Kota Surabaya dan bahkan Kota Semarang secara topografis tidak jauh beda dengan Jakarta juga menghadapi ancaman karena menaiknya muka air laut," tuturnya.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru