Begini Penjelasan Camat Ciledug yang Marahi Relawan Banjir Jabodetabek
Nasional

Video yang memperlihatkan Camat Ciledug, Syarifudin yang memarahi seorang relawan banjir sempat menuai amarah warganet. Menanggapi hal tersebut, Syarifudin memberikan penjelasan sebagai berikut.

WowKeren - Banjir yang terjadi di Jabodetabek di tahun baru 2020 sempat menjadi sorotan masyarakat Indonesia. Salah satu yang menjadi sorotan beberapa waktu lalu adalah sikap Camat Ciledug Syarifudin yang justru memarahi salah satu relawan yang berada di Wisma Tajur, Ciledug.

Video yang mengabadikan momen tersebut telah diunggah melalui akun Instagram @infotangerang.id. Dalam video berdurasi 1 menit tersebut memperlihatkan Camat Ciledug Syarifudin memarahi seseorang yang membantu korban banjir.

Syarifudin sendiri diketahui marah lantaran pria tersebut mendata dan membantu korban banjir tanpa berkoordinasi dengannya. Sontak saja postingan tersebut diserbu warganet yang marah melihat aksi Camat Ciledug itu.


Menanggapi hal tersebut Syarifudin angkat bicara. Ia pun menjelaskan kronologi kejadian tersebut.

Peristiwa itu terjadi pada Kamis (2/1/2020), persoalannya adalah miskomunikasi dengan seorang pria bernama Raja, yang merupakan relawan dari Jakarta. “Kronologinya itu, Raja meminta peralatan evakuasi mulai dari pengeras suara, lampu senter dan lainnya," ujar Syarifudin dilansir Kompas, Sabtu (4/1). "Di situ saya bertanya, 'Anda relawan bawa apa saja?'. Ia pun menjawab tak bawa apa-apa, ia hanya membawa selembar kertas dan pulpen."

Sebelumnya Syarifudin mengaku telah mencari informasi tentang sosok Raja melalui anggota Polsek Ciledug atas aksinya di lokasi banjir. Karena baginya, penanganan untuk korban banjir di wilayah tersebut merupakan tanggung jawabnya sebagai pejabat wilayah.

"Sebagai pejabat wilayah, saya dan tim Basarnas saat itu bertanggung jawab penuh," terangnya. "Proses evakuasi dalam situasi banjir separah itu harus digerakkan dalam satu komando."

Keberadaan Raja sendiri baru terlihat pada hari kedua bencana banjir terjadi di wilayah tersebut. “Sejak Rabu, yaitu hari pertama kejadian banjir, saya tidak melihat sosok Raja, seharian saya di Wisma Tajur mengevakuasi warga, istirahat sebelum subuh pun saya masih shalat di Wisma Tajur, disitu saya masih tak melihat Raja,” tuturnya.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru