Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengatakan bahwa para nelayan tersebut juga dikirim dalam rangka aksi bela negara.
- Zodiak Yanuarita
- Senin, 06 Januari 2020 - 14:29 WIB
WowKeren - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengatakan pemerintah akan mengirim banyak nelayan untuk melaut di perairan Natuna. Hal tersebut dilakukan dalam rangka untuk membuktikan bahwa wilayah yang saat ini tengah diklaim oleh Tiongkok tersebut masih milik Indonesia.
Adapun pengiriman nelayan tersebut sudah sesuai dari arahan Presiden Joko Widodo alias Jokowi. Keputusan tersebut, dikatakan Mahfud sudah dibuat sejak satu tahun sebelumnya, bahwa kehadiran negara diperlukan di sana.
"Intinya kita akan hadir sesuai dengan perintah Presiden, sudah lama ini keputusan Presiden itu sudah lebih dari setahun yang lalu mengatakan kita harus hadir di sana," kata Mahfud di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Senin (6/1|). "Kehadirannya dalam bentuk apa? Satu, patroli yang rutin, yang kedua kegiatan melaut nelayan."
Bagi nelayan yang akan dikirimkan ke Laut Natuna, Mahfud mengimbau agar tidak was-was. Sebab, negara sendiri yang akan melindungi mereka.
"Saudara akan dilindungi oleh negara. Tidak akan ada tindakan-tindakan fisik yang mengancam Saudara," ujar Mahfud. "Yang penting sudah nyaman di situ. Negara nanti yang akan mengawal kegiatan saudara di situ."
Mahfud menegaskan bahwa secara hukum, Natuna merupakan wilayah perairan milik Indonesia yang sah. Perairan ini memiliki kekayaan laut yang melimpah, yang mana kekayaan ini menjadi hak setiap WNI terutama para nelayan.
"Kita yang berhak mengeksplorasi maupun mengeksploitasi kekayaan laut yang di situ," lanjut Mahfud. "Termasuk 200 meter ke bawahnya dari dasar perairan itu. Itu menurut hukum hak kita."
Para nelayan yang dikirim ke Natuna itu selain menggunakan hak mereka sebagai WNI, juga dalam rangka melakukan aksi bela negara. "Saudara nanti selain menggunakan hak sebagai warga negara, juga menggunakan kewajibannya untuk turut membela negara, menunjukkan bahwa ini (Natuna) milik kami," kata Mahfud.
(wk/zodi)
