Gibran dan Bobby Menantu Jokowi Ditolak Kader PDIP, Batal Bentuk Dinasti Politik?
Nasional

Rencana Gibran Rakabuming dan Bobby Nasution maju di Pilkada serentak 2020 memang disebut sebagai upaya membentuk dinasti politik. Namun tampaknya langkah ini tak mudah karena keduanya ditolak oleh kader PDIP.

WowKeren - Langkah keluarga Presiden Joko Widodo untuk masuk ke dunia politik praktis menemui rintangan. Sebagai pengingat, putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka mengincar posisi sebagai Wali Kota Solo. Sedangkan menantu Jokowi, Bobby Nasution berniat menjadi Wali Kota Medan.

Kedua kerabat Jokowi itu pun mengikuti jejak sang presiden dengan bergabung sebagai kader PDI Perjuangan. Namun rupanya embel-embel sebagai kerabat penguasa tak membuat langkah mereka mudah. Pasalnya kini keduanya dilaporkan menerima penolakan besar-besaran dari kader akar rumput partai.

Dilansir dari CNN Indonesia, kader akar rumput Pengurus Anak Cabang (PAC) PDIP Kota Medan mengaku tak ingin partainya mengusung Bobby di Pilwalkot Medan 2020. Pasalnya PAC sudah memiliki calon kuat, yakni Plt Kota Medan, Akhyar Nasution.

Ketua PAC PDIP Medan Johor, Gumana Lubis, mengklaim telah mengantongi dukungan dari seluruh pengurus PAC seantero Medan untuk Akhyar. Kader akar rumput yang berangkat ke Jakarta pun menyuarakan dukungan yang sama ke DPP PDIP.

"Apabila DPP menghendaki sesuai dengan instruksi partai yaitu yang diutamakan kader partai, maka kami harap saudara Akhyar dicalonkan menjadi bakal calon Wali Kota Medan," kata Gumana di Medan, Selasa (7/1). "Jadi ada 21 PAC PDIP, semuanya sudah sepakat mendukung."


Gumana menilai Akhyar layak untuk diusung karena selama ini aktif sebagai kader PDIP. Selain loyalitasnya untuk partai, Akhyar pun memiliki rekam jejak yang baik dalam hal bekerja untuk masyarakat.

Elektabilitas Akhyar, menurut Gumana, tak perlu diragukan lagi. "Saya kira dari lembaga survei, suara Akhyar lebih unggul dari calon-calon lain, termasuk dari si Bobby (menantu Jokowi)," ungkap Gumana.

Hal senada juga dirasakan oleh Gibran. Bahkan penolakan untuk Gibran sudah disuarakan sejak lama dan oleh Ketua DPC PDIP Solo sendiri, FX Hadi Rudyatmo.

Walau tak menolak terang-terangan, Rudy menegaskan keinginan DPC untuk mengusung Achmad Purnomo sebagai Cawalkot Solo alih-alih Gibran. Rudy juga tak segan memberikan sindiran pedas kepada Gibran yang dinilai "bermain belakang" dengan menghubungi langsung DPD Jawa Tengah dan DPP PDIP.

Di sisi lain, nasib keduanya sebagai Cawalkot masih belum pasti. Keduanya pun kini sudah terdaftar dengan mekanisme masing-masing, dan tinggal menanti rekomendasi dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru