Asabri Dituding Korupsi Sampai Rp10 Triliun, Manajemen Angkat Bicara
Nasional

Pekan lalu, Menko Polhukam Mahfud MD mengungkap dugaan adanya korupsi di PT Asabri (Persero). Tak tanggung-tanggung, korupsi di BUMN tersebut diduga mencapai Rp10 triliun.

WowKeren - Indonesia sedang dibuat geger dengan adanya dugaan megakorupsi di tubuh beberapa BUMN Tanah Air. Bila sebelumnya Jiwasraya yang diisukan terlibat korupsi, kini sesama produk asuransi bertajuk Asabri lah yang dituding hal serupa.

Sebagai pengingat, informasi ini pertama kali dilempar ke publik oleh Menko Polhukam Mahfud MD. Dalam kesempatan itu, Mahfud mengaku mendengar selentingan bahwa Asabri terlibat dalam kasus korupsi yang merugikan negara hingga Rp10 triliun. Kementerian BUMN pun bekerja cepat menelusuri kasus tersebut.

Kekinian, akhirnya manajemen PT Asabri (Persero) angkat bicara terkait isu megakorupsi yang membelit perusahaannya. Dilansir dari CNBC Indonesia, manajemen Asabri menegaskan bahwa pemberitaan di media massa belakangan ini tidak sesuai dengan keadaan perusahaan.

Disampaikan oleh manajemen Asabri, kegiatan operasional perusahaan, meliputi penerimaan premi hingga pembayaran klaim semua berjalan normal dan baik. Tak seperti Jiwasraya yang sudah "menyerah" membayar polis nasabahnya, Asabri mengaku masih sanggup memenuhi semua pengajuan klaim tepat pada waktunya.


Kendati demikian, manajemen tak menampik bila memang ada penurunan nilai investasi Asabri, khususnya di pasar modal Indonesia. "Namun demikian, manajemen Asabri memiliki mitigasi untuk me-recovery penurunan tersebut," ungkap manajemen, Senin (13/1).

Kembali bila dibandingkan dengan Jiwasraya, Asabri mengaku melakukan penempatan investasi sesuai dengan kondisi yang dihadapi. Manajemen juga melakukan tata kelola perusahaan yang baik serta patuh pada peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

"Manajemen Asabri terus berupaya dan bekerja keras semaksimal mungkin," terangnya. "Dalam rangka memberikan kinerja terbaik kepada seluruh peserta Asabri dan stakeholders (pemangku kepentingan)."

Di sisi lain, Mahfud MD menyampaikan potensi keterkaitan antara kasus Asabri dan Jiwasraya. Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu mengungkapkan modus operandi dan orang-orang yang terlibat dalam dua kasus itu pun kemungkinan sama.

"Modus operandinya sama. Bahkan mungkin ada beberapa orang yang sama," tutur Mahfud di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat. "Tapi nanti lah, yang penting itu dibongkar (dulu)."

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru