Erick Thohir Curhat Sering Dapat Ancaman Kala Bereskan Jiwasraya-Asabri
Nasional

Perusahaan PT Asuransi Jiwasraya (Persero) dan PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Asabri) diketahui kini tengah terseret dalam dugaan korupsi.

WowKeren - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir diketahui tengah "bersih-bersih" sejumlah perusahaan pelat merah yang bermasalah. Di antaranya adalah perusahaan PT Asuransi Jiwasraya (Persero) dan PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Asabri) yang tersangkut dugaan korupsi.

Selain itu, Erick diketahui juga telah merombak jajaran direksi serta komisaris BUMN pada masa awal jabatannya. Akibat aksi "bersih-bersih" tersebut, Erick mengaku kerap mendapat ancaman.

"Saya rasa itu (ancaman) udah makan hari-harian, apalagi dengan Jiwasraya, Asabri," ungkap Erick di kawasan Jakarta Selatan pada Kamis (16/1). Erick mengaku ia mendapat teror dalam berbagai macam bentuk, namun tak menjelaskan secara rinci.

Meski demikian, Erick menegaskan akan tetap menjalankan tugasnya dengan baik. "Macam-macam, tapi lillahi ta'ala, kita kan ketika dipercaya amanah seperti ini ya kerjakan yang terbaik aja," ujar Erick.


Sementara itu, Jiwasraya diketahui tengah mengalami gagal bayar dan juga dugaan megakorupsi. Terkait kasus Jiwasraya ini, Erick telah berjanji akan mengembalikan dana nasabah.

Sang Menteri menyebut akan mulai menyicil pengembalian dana nasabah mulai Februari 2020 mendatang. Dana tersebut akan didukung dari pembentukan holding asuransi yang rencananya akan dibentuk pada pertengahan Februari.

"Ya kan ini holdingisasi baru ditandatangani prosesnya nanti baru akhir Februari," tutur Erick di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (15/1). "Ya pertengahan lah dari situ baru bisa terlaksana, karena memang kita harus mengikuti step-step dari pembentukan holding itu sendiri."

Sedangkan dugaan korupsi di tubuh Asabri pertama kali diungkapkan oleh Menko Polhukam Mahfud MD. Mahfud mengaku dirinya sudah mendengar informasi isu dugaan korupsi di tubuh Asabri yang nilainya mencapai lebih dari Rp 10 triliun.

"Saya mendengar ada isu korupsi di Asabri yang mungkin itu tidak kalah fantastisnya dengan kasus Jiwasraya," kata kata Mahfud di Kantor Kemenko Polhukam, Jumat (10/1) pekan lalu. "Di atas Rp 10 triliun gitu."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru