Dikritik Karena Bandingkan Priok dan Menteng, Yasonna Laoly: Saya Ini Profesor Kriminologi
Nasional

Menkumham Yasonna Laoly membandingkan kriminalitas di Tanjung Priok Jakarta Utara dan Menteng Jakarta Pusat. Pernyataan Yasonna tersebut lantas dikritik oleh anggota DPR Fraksi NasDem, Ahmad Saroni.

WowKeren - Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna H Laoly sempat membandingkan tingkat kriminalitas di Tanjung Priok Jakarta Utara dan Menteng Jakarta Pusat. Hal ini diungkapkan Yasonna kala berbicara soal fenomena kejahatan atau kriminalitas sebagai bagian dari permasalahan sosial dalam Deklarasi Resolusi Permasyarakatan 2020 di Lapas Narkotika IIA, Jakarta Timur, pada Kamis (16/1).

"Itu sebabnya kejahatan lebih banyak terjadi di daerah miskin. Slum area, bukan di Menteng," tutur Yasonna. "Anak-anak Menteng tidak (banyak kriminalitas). Tapi coba Anda pergi di Tanjung Priok. Di situ ada kriminal, lahir dari kemiskinan."

Pernyataan Yasonna ini lantas dikritik oleh anggota DPR RI dari Fraksi NasDem, Ahmad Saroni. Ia meminta agar Yasonna sebagai seorang Menteri tidak membuat pernyataan yang menggeneralisasi.

"Pak Yasonna harus lebih bijak dalam menyampaikan statement, karena beliau ini kan Menkumham, pernyataan seperti ini kurang cakap muncul dari seorang Menkumham," ujar Ahmad. "Memang benar banyak kriminal muncul dari wilayah yang miskin, namun beliau tidak boleh generalisasi. Tidak semua anak Tanjung Priok seperti itu."

Lebih lanjut, Ahmad yang merupakan putra asli Tanjung Priok itu mengakui bahwa dirinya memang lahir di keluarga sederhana dan lingkungan yang keras. Namun, faktor tersebut tak membuatnya terjerumus pada kriminalitas.


"Saya berasal asli dari Tanjung Priok, lahir dan besar di sini dengan kawasan daerah preman," ungkap Ahmad. "Namun hal ini bukan berarti saya preman. Jadi tidak bisa digeneralisasi atas asal daerahnya, tapi balik lagi ke individunya masing-masing."

Menanggapi kritik dari Ahmad, Yasonna pun mengaku tak mau ambil pusing. Yasonna hanya menyebut bahwa dirinya berbicara tentang fenomena kriminalitas dalam kapasitasnya sebagai profesor kriminologi.

"Saya ini kriminolog," tegas Yasonna di Yogyakarta pada Jumat (17/1) hari ini. "Profesor kriminologi, jadi jelas apa yang sampaikan itu sesuai kaidah keilmuan saya, jangan diputar balik."

Menurut Yasonna, orang yang mengkritik pernyataannya itu tidak memahami konteks. Atau tidak membacanya secara utuh.

"Kemarin saya menjelaskan tentang faktor kriminigenik daripada kejahatan. Mencontohkan orang yang dibesarkan di slum area dengan di Menteng," pungkas Yasonna. "Salah lagi ngerti. Enggak baca semua, enggak ngerti, salah lagi."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru