Siswi berusia 14 tahun tersebut juga sempat dirawat selama 2 hari di rumah sakit Polri Kramat Jati, Jaktim, hingga akhirnya menghembuskan napas terakhirnya pada Kamis (16/1) sore.
- Bertilia Puteri
- Sabtu, 18 Januari 2020 - 17:01 WIB
WowKeren - Tagar #RIPnadila ramai digaungkan hingga memuncaki trending topic Twitter Indonesia pada Sabtu (18/1) siang. Tagar tersebut rupanya berhubungan dengan kasus siswi SMPN 147 di Cibubur, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, yang meninggal usai melompat dari lantai 4 gedung sekolah.
Insiden tersebut terjadi pada Selasa (14/1). Siswi berusia 14 tahun tersebut juga sempat dirawat selama 2 hari di rumah sakit Polri Kramat Jati, Jaktim, hingga akhirnya menghembuskan napas terakhirnya pada Kamis (16/1) sore.
Kronologi insiden tersebut pun dijelaskan oleh Wakil Bidang Sarana-Prasarana dan Humas Sekolah, Misnetty. Dilansir Kompas.com pada Sabtu (18/1), Misnetty yang kala itu sedang berada di sekolah mendengar suara seseorang yang terjatuh.
"Kemudian saya mendengar ada teriakan-teriakan karena saya tidak melihat langsung," tutur Misnetty. "Lalu saya buka pintu dan keluar ada siswa yang terjatuh. Saat itu suasananya langsung ramai."
Menurut Misnetty, korban sebelumnya tampak berdiri di lantai 4 dan menginjakkan kakinya di kanopi. Setelah itu, korban terjatuh.
"Ada saksi mata yang memang melihat siswa tersebut berdiri di lantai 4 di bibir tembok, menginjakkan kakinya di kanopi, jatuh," ungkap Misnetty. "Itu yang saya dengarkan dari saksi mata."
Pihak kepolisian sendiri telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) pada Jumat (17/1). Namun dari hasil sementara olah TKP, polisi masih belum dapat mengetahui motif korban loncat dari gedung sekolah.
"Untuk motifnya kami masih melakukan pendalaman lagi," jelas Kasat Reskrim Polres Metro Jaktim, AKBP Hery Purnomo. "Kami masih melakukan klarifikasi kepada pihak-pihak yang punya kaitan punya hubungan, baik pertemanan maupun hubungan keluarga dengan korban."
Insiden ini lah yang banyak diperbincangkan di media sosial hingga tagar #RIPnadila menjadi trending topic. Dalam diskusi di media sosial, muncul dugaan bahwa siswi SMP tersebut merupakan korban bullying alias perundungan di sekolah.
Meski demikian, pihak sekolah telah membantah dugaan bullying tersebut. "Terkait bullying, bukan bullying, tidak ada bullying di sekolah. Kalau kami fokus memberi materi di pendidikan pada siswa jadi tidak ada aksi bullying. Kami tidak tahu motif dan pas kejadiannya, anaknya biasa-biasa saja seperti siswi pada umumnya," pungkas Kepala Sekolah, Narsun.
(wk/Bert)