Menteri BUMN, Erick Thohir melantik empat pejabat baru di Kementeriannya pada Selasa (4/2). Keempat pejabat ini sendiri terdiri dari sekretaris kementerian, dua deputi, satu staf ahli.
- Nidya Putri
- Rabu, 05 Februari 2020 - 08:29 WIB
WowKeren - Keempat sosok yang dilantik oleh Erick adalah Susyanto sebagai Sekretaris Kementerian BUMN. Lalu, Carlo Brix Tewu sebagai Deputi Bidang Hukum dan Perundang-undangan, Nawal Nely sebagai Deputi Keuangan dan Manajemen Risiko, dan Loto Srinaita Ginting sebagai Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM.
Penunjukan para "tangan kanan" ini disebutkan memiliki tugas masing-masing yang penting untuk menangani permasalah BUMN. Seperti Susyanto ditujuk untuk membenahi regulasi-regulasi yang selama ini dianggap menghambat jantung bisnis BUMN.
"Pak Susyanto ini punya tugas yaitu tadi itu ditugaskan pak Erick untuk dalam waktu dekat ini mengidentifikasi semua regulasi-regulasi yang menghambat jantung bisnisnya BUMN," ungkap Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (4/2).
Lalu, Nawal Nely ke kementerian untuk mengawal laporan keuangan BUMN. Sehingga aliran dana (cashflow) BUMN menjadi baik. "Ibu Nawal dari EY ditugaskan untuk menangani manajemen risiko terhadap perusahaan-perusahaan yang ada di BUMN," terangnya. "Jadi agar nanti bagaimana supaya bagusnya laporan keuangan itu sesuai dengan cashflow dari perusahaan BUMN."
Sedangkan Carlo ditunjuk untuk mengatasi perselisihan pada BUMN. Tak secara rinci, Arya hanya bilang saat ini ada sekitar 20 perusahaan pelat merah yang berselisih.
"Salah satunya yang terdekat adalah bagaimana supaya perusahaan-perusahaan BUMN yang punya dispute ini bisa menyelesaikan masalahnya agar tidak sampai masuk ke ranah hukum," terangnya. Terakhir, Loto ditunjuk untuk memperkuat peran UMKM ke depannya.
"Intinya bagaimana supaya ibu Loto ini akan ditugaskan untuk mencari kerja sama antara BUMN dengan UMKM yang bentuknya business to business (B to B)," tuturnya. "Kemudian juga dengan BUMDes, kita kerja samakan dengan desa-desa."
(wk/nidy)
