Buntut Radiasi di Tangsel, Bapeten Siapkan 126 Detektor Tambahan
Nasional

Bapeten menemukan adanya paparan radiasi nuklir tipe Cs-137 di Serpong, Tangerang Selatan. Temuan ini membuat Bapeten meningkatkan kewaspadaan dengan metode seperti berikut.

WowKeren - Warga Serpong, Tangerang Selatan sempat dibuat geger dengan penemuan zat radioaktif pada akhir Januari 2020 lalu. Lebih tepatnya zat radioaktif ini teridentifikasi di sebidang tanah kosong di Perumahan Batan Indah.

Kejadian ini pun membuat Badan Pengawas Tenaga Nuklir Nasional (Bapeten) dan Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) bergerak cepat. Tak hanya mendekontaminasi daerah terpapar radiasi, mereka pun menyelidiki penyebab munculnya zat radioaktif tersebut sekaligus mengantisipasi agar kejadian serupa tak terulang.

Hal itulah yang melatarbelakangi kebijakan Bapeten untuk mengadakan ratusan detektor radiasi tambahan di berbagai daerah Indonesia. Disampaikan oleh Kepala Bapeten, Jazi Eko Istiyanto, pihaknya bakal memasang 126 detektor radiasi berupa Radiation Data Monitoring System (RDMS).

Alat ini bakal dipasang di stasiun-stasiun Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) seluruh Indonesia. Harapannya alat ini dapat meningkatkan deteksi dan pemantauan radiasi nuklir di lingkungan sekitar.


"Kami punya rencana untuk memasang 126 RDMS. Sudah terpasang 15 RDMS di tahun lalu, jadi nanti akan ada 20 sampai 22 dipasang (tahun ini)," ujar Jazi di Kantor Kementerian Riset dan Teknologi, Jakarta, Selasa (18/2).

Tak hanya itu, Bapeten pun akan menerjunkan inspektur ke lapangan dengan membawa detektor radiasi portable. Tujuannya untuk melakukan pemantauan radiasi di lingkungan demi menjaga keselamatan masyarakat.

"Sehingga tidak hanya daerah Serpong yang diawasi," tuturnya, dilansir dari Antara, Rabu (19/2). "Tetapi juga bisa tempat lain untuk menemukan apakah ada (radiasi nuklir) di tempat lain atau tidak."

Bapeten juga meningkatkan pemantauan dengan memasang Radiation Portal Monitor (RPM) untuk memonitor keluar masuknya barang radioaktif ilegal dan berbahaya ke wilayah Indonesia. Sebagai informasi, sejauh ini RPM hanya dapat ditemui di 3 pelabuhan Indonesia.

Di sisi lain, Bapeten terus melakukan penyelidikan atas kasus temuan zat radioaktif di Serpong tersebut. Belakangan Bapeten menduga bahwa limbah radioaktif sudah mencemari daerah tersebut sejak setahun silam.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait