Virus Corona Diduga Sudah Bermutasi, Waspadai Gejala Barunya
Nasional

Wabah virus Corona masih belum menemui penyelesaian kendati sudah hampir dua bulan berlalu sejak kasus pertama dikonfrimasi. Kekinian WHO justru menduga virus sudah bermutasi.

WowKeren - Wabah virus Corona, atau yang kekinian sudah menyandang nama resmi COVID-19, masih menjadi bahasan panas di berbagai penjuru dunia. Hal ini tentu tak lepas dari ganasnya virus tersebut lantaran sudah menyebabkan ribuan nyawa melayang.

Di sisi lain, peneliti dan para ahli kesehatan masih belum menemukan vaksin penangkal untuk melawan virus ini. Dan kondisi itu sekarang seperti semakin buruk lantaran Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkap dugaan bahwa virus tersebut sudah bermutasi.

Dugaan ini muncul gegara insiden yang terjadi di kapal pesiar Diamond Princess yang sedang dikarantina di Perairan Yokohama, Jepang. Para ahli kesehatan menemukan bahwa pasien-pasien terinfeksi virus Corona di kapal itu menunjukkan gejala yang berbeda dibandingkan kasus selama ini.

Gejala yang ditunjukkan begitu minim dan durasi inkubasinya pun jadi lebih lama. Sebagai informasi, durasi inkubasi menunjukkan lamanya waktu yang diperlukan sejak virus menginfeksi tubuh penderita sampai menunjukkan gejala yang bisa diidentifikasi ahli medis.

Dugaan ini pun turut diamini oleh Sesditjen Pencegahan dan Penanganan Penyakit Kementerian Kesehatan, dr Achmad Yurianto. Ia mengatakan, kelihatannya sekarang justru orang itu hasilnya positif, tapi hanya menunjukkan gejala ringan. Bahkan beberapa diantaranya juga dilaporkan tanpa gejala namun sebenarnya terinfeksi.


Tak berhenti sampai di situ, Yurianto juga menyatakan para pasien terinfeksi virus Corona di kapal itu juga ada yang menunjukkan gejala selayaknya flu biasa. Sehingga gejala yang umum ditemui di pengidap infeksi virus Corona seperti demam tinggi, batuk berlebih, sampai pilek berkepanjangan tak ditemui dari pasien tersebut.

Keadaan ini, imbuh Yurianto, justru membuat situasi semakin sulit. Pasalnya penyakit jadi lebih sulit diidentifikasi dari keadaan fisik luar pasien saja, sebagaimana selama ini dilakukan para ahli medis.

Hal itu pula yang membuat pemerintah Jepang mengambil langkah tegas dengan meminta semua orang di kapal pesiar Diamond Princess untuk menjalani skrining terpadu. Dengan atau tanpa gejala, semua orang harus menjalani pemeriksaan mendalam.

"Ini juga yang kemudian menjadi perhatian pihak WHO," ungkap Yurianto dalam jumpa pers di Gedung Kemenkes RI, Jakarta, Jumat (21/2), seperti dilansir dari Kompas. "Dan ini juga menjadikan kewaspadaan makin ditingkatkan."

Saat ini waktu karantina khusus bagi orang-orang dari kapal pesiar Diamond Princess ikut ditingkatkan menjadi 28 hari. Pasalnya ada pasien positif virus Corona yang baru terkonfirmasi pada hari ke-20 pasca terinfeksi, melewati masa inkubasi 14 hari yang ditetapkan sebelumnya.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru