Ditetapkan Jadi Tersangka, Pembina Pramuka SMPN 1 Turi Ungkap Alasan Gelar Kegiatan Susur Sungai
Nasional

Pihak kepolisian telah menetapkan 3 pembina Pramuka SMPN 1 Turi, Sleman, sebagai tersangka tragedi susur sungai Sempor yang menewaskan 10 orang siswa.

WowKeren - Pihak kepolisian telah menetapkan 2 tersangka baru dalam kasus tragedi susur sungai Sempor yang menewaskan 10 orang siswa SMPN 1 Turi, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Dengan demikian, total ada 3 pembina Pramuka yang yang telah ditetapkan sebagai tersangka oleh polisi.

Ketiga tersangka tersebut adalah IYA, DD, dan R. Polres Sleman lantas menghadirkan ketiga orang tersangka tersebut ke hadapan media pada Selasa (25/2) hari ini.

Dalam kesempatan tersebut, IYA menyebut bahwa latihan susur sungai pada dasarnya dilakukan untuk pengenalan karakter siswa. "Supaya mereka bisa memahami sungai, kemudian anak sekarang kan jarang yang main di sungai atau menyusuri sungai, jadi kita kenalkan, ini lo sungai," terang IYA dilansir Tribun Jogja pada Selasa (25/2).

Menurut IYA, para siswa tidak berjalan di tengah sungai kala kegiatan tersebut berlangsung. "Tidak, mereka berjalan di pinggir," jelas IYA.


Kala disinggung tentang tak adanya alat bantu pengaman kala melaksanakan kegiatan susur sungai tersebut, IYA yang juga merupakan guru olahraga SMPN 1 Turi mengaku bahwa saat itu air sungai hanya setinggi lutut. IYA juga mengaku bahwa cuaca masih belum hujan kala rombongan siswa diberangkatkan.

"Pukul 13.30 saya berangkatkan cuaca masih belum hujan, saya ikuti saya cek di atas, di jembatan itu air juga tidak deras," tutur IYA. "Kemudian saya kembali ke tempat pemberangkatan."

Sementara itu, ketiga tersangka tragedi susur sungai ini akan mendapat pendampingan hukum dari Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI). Ketua Umum PB PGRI, Unifah Rosyidi, mendatangi SMPN 1 Turi pada Senin (24/2) dan mengungkapkan rasa belasungkawanya.

"Kami berharap tidak ada judgement sepihak bahwa guru melakukan (kesalahan) itu, (kegiatan susur sungai) ini semua terencana dengan baik," pungkas Unifah. "Kita tidak dapat perkirakan (jatuh korban). Yang namanya susur sungai niatnya membersihkan ini juga sudah dari 2017."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait