Pahlawan Tragedi Susur Sungai Maut Justru Tolak Penghargaan Dari Kemensos
Nasional

Kemensos memberikan penghargaan kepada 2 warga yang dinilai sangat berjasa dalam menyelamatkan puluhan siswa yang terseret arus kala melakukan kegiatan susur sungai di Sleman pada Jumat (21/2) lalu.

WowKeren - Masih lekat di ingatan publik soal dua sosok yang disebut-sebut berjasa besar dalam tragedi susur sungai maut di Sleman, DI Yogyakarta, Jumat (21/2) lalu. Mereka adalah seorang petani bernama Kodir (37) dan warga setempat bernama Sudiro.

Sebagai pengingat, Kodir merupakan orang pertama yang tanpa pikir panjang mempertaruhkan nyawanya demi menyelamatkan puluhan siswa. Menggunakan tangga, Kodir berusaha menyelamatkan mereka meski ia sendiri mengaku hampir tenggelam.

Atas kerja keras keduanya, Kementerian Sosial pun memberikan penghargaan berupa uang sebesar Rp 10 juta dan sertifikat. Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kemensos, Rachmad Koesnadi, menyatakan Mensos Juliari Batubara lah yang menginisiasi penghargaan tersebut untuk Kodir dan Mbah Diro, demikian biasa Sudiro disapa.

"Mensos sangat memberikan perhatian kepada warga yang telah melakukan aksi kemanusiaan seperti kepada Mas Kodir dan Mbah Sudiro," kata Rachmat, Selasa (25/2). Ia mengapresiasi naluri kemanusiaan yang dimiliki kedua sosok tersebut.

"Kami sangat mengapresiasi kerja kemanusiaan teman-teman semua, khususnya kepada Mas Kodir dan Pak Sudiro," terang Rachmat, dilansir Harian Jogja, Rabu (26/2). "Kalau tidak ada mereka, mungkin korban bisa lebih banyak. Terima kasih banyak, Pak."


Namun demikian, niat baik Kemensos ini rupanya ditepis oleh kedua pahlawan tersebut. Sudiro misalnya, kendati sudah renta dan nyaris berkorban nyawa demi menyelamatkan para siswa, justru mengaku berat menerima penghargaan tersebut.

Sudiro menilai tak hanya dirinya dan Kodir yang bekerja untuk menyelamatkan para siswa nahas tersebut. Oleh karena itu, uang yang ia terima pun dibagikan ke warga lain yang ikut membantu.

"Sangat berat menerima, karena yang kerja tidak hanya saya, tetapi masyarakat semua. Kebetulan yang tercatat saya sama Mas Kodir," ungkap Sudiro. "Uang ini saya bagikan dan saya sumbangkan untuk membangun masjid."

Hal senada juga disampaikan Kodir. Ia berpendapat penyelamatan itu murni bentuk rasa kemanusiaannya, sehingga tak perlu dibalas dengan hadiah.

"Enggak sanggup saya sebenarnya menerima ini. Niatnya kan karena kemanusiaan," pungkas Kodir. "Saya juga tak lupa untuk berterima kasih kepada pihak yang sudah memperhatikan, yang penting saling tolong menolong terus dijaga."

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru