Seorang siswi SMK di Sulawesi Utara harus mengalami tindak pelecehan dari teman-teman sekelasnya yang belakangan menjadi viral dan memancing amarah publik. Kekinian 5 pelaku sudah dipanggil oleh kepolisian.
- Elvariza Opita
- Selasa, 10 Maret 2020 - 12:41 WIB
WowKeren - Sebuah video pelecehan seksual yang sukses memantik amarah publik baru-baru ini menjadi viral di media sosial. Pasalnya di video itu terlihat seorang siswi yang mengalami tindak pelecehan secara beramai-ramai oleh teman sekelasnya.
Sebagai gambaran, di video yang belakangan sudah di-take down oleh pengunggahnya demi kebaikan korban, terlihat seorang siswi yang dipegang kedua kaki dan tangannya oleh teman-temannya. Dalam kondisi tak berdaya seperti itu, teman-temannya lantas melakukan aksi pelecehan.
Jelas siswi korban itu tak terima dan menangis, meronta berusaha melepaskan diri dari tindak pelecehan yang ia alami. Butuh waktu beberapa detik yang bak neraka bagi sang korban hingga ia dilepaskan teman-temannya.
Mirisnya lagi siswi itu tampak tak dibela oleh satu pun temannya dalam video tersebut. Bahkan video itu sendiri direkam dan disebarkan oleh seorang pelaku.
Belakangan video itu diunggah ulang di Twitter oleh warganet dengan akun @tiravmisu. Lewat cuitannya, @tiravmisu mengungkapkan amarahnya dan berharap agar para pelaku bisa segera ditindak tegas. Cuitan warganet inilah yang lantas membuat kasus pelecehan ini menjadi viral.
Beruntung viralnya video ini membuat aparat setempat bekerja cepat untuk mengusut kasus yang ada. Kekinian Polsek Bolaang, Sulawesi Utara, sudah memanggil lima siswa yang terekam melakukan pelecehan di video tersebut.
Salah seorang pelaku, N, pun berkenan membeberkan pengakuannya kepada media setempat. "Torang cuma bakusedu (saya hanya bercanda)," ujar N, dilansir Tribun Manado, Selasa (10/3).
Menurut N peristiwa itu terjadi pada 26 Februari 2020 silam. Seorang siswi lantas mengunggahnya pada Senin (9/3) kemarin dan tak disangka menjadi viral. "Kami tak menyangka bakal seperti ini," imbuh N.
Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Bolmong ikut terjun mengatasi permasalahan ini. Sayangnya ada pernyataan dari sang kepala dinas yang kembali memantik amarah publik.
"Mereka sama-sama korban, jadi kami berikan pendampingan psikologis," ujar Kadis DP3A, Farida Mooduto. Tak pelak pernyataan Farida ini langsung menuai serangan dari banyak pihak.
"Mereka sama sama korban???? Yang satu ampe nangis mewek minta mereka berenti tapi diketawainn... jelas korban," tulis @abf****. "Yang satu ketawa ketawa nahan2 tangan ceweknya ... omongannya ga senonoh juga. Itu korban??"
(wk/elva)
