Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, bahkan akan menyiapkan pemakaman khusus bernama 'Taman Makam Pahlawan' apabila jumlah TMP yang sudah ada tidak cukup.
- Neressa Prahastiwi
- Senin, 13 April 2020 - 10:10 WIB
WowKeren - Pemakaman perawat RSUP dr Kariadi Semarang yang ditolak warga langsung mendapat respons dari Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Agar kejadian serupa tak terulang kembali, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng menyiapkan Taman Makam Pahlawan (TMP) bagi tenaga medis yang meninggal akibat virus Corona atau COVID-19.
"Saya sudah perintahkan Dinsos dan Kesra untuk mempersiapkan ini," ujar Ganjar dilansir Kumparan. "Satu, soal tempatnya. Kedua, soal administrasinya, agar penempatan seseorang di Taman Makam Pahlawan sesuai."
Apabila TMP tidak cukup, Ganjar berencana membuat pemakaman baru yang akan diberi nama "Taman Makam Pahlawan". "Kalau ada area eksisting di Taman Makam Pahlawan, maka bisa dipakai. Tapi kalau sudah penuh, kita bisa membuat tempat khusus baru yang dikasih nama 'Taman Makam Pahlawan' khusus untuk mereka," tegas Ganjar.
Akan tetapi, rencana Ganjar juga menuai penolakan dari seorang dokter yang menyuarakan pendapatnya lewat akun Twitter @berlianidris atau Bili. Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah itu meminta Ganjar untuk memperhatikan perlindungan tenaga medis dibanding membicarakan soal makam.
"Ini sungguh menyakitkan. Kami ingin selamat pak @ganjarpranowo, tidak ada yang ingin dimakamkan di taman makam pahlawan," tulis dokter Bili. "Tolong lindungi tenaga kesehatan secara maksimal, jangan dulu bicarakan di mana kami akan dimakamkan."
Cuitan dokter Bili langsung menuai respons dari Ganjar. "Boleh minta no telp anda? Silakan DM sy telp skr," balas Ganjar pada Minggu (13/4) malam.
Kendati mendapat tanggapan sinis, Ganjar percaya bahwa dokter Bili adalah sosok yang peduli. "Jangan berpikir negatif dulu. Menurut saya beliau dokter yg peduli. Saya pingin kenal," ungkap Ganjar saat membalas komentar dari seorang warganet.
"Saya hanya berniat baik tp kalau ada dokter yg tdk setuju kan hrs sy jelaskan," imbuh Ganjar. "Bbrp dokter & perawat jg setuju apa yg sy usulkan. He he.. dalam situasi spt kita harus saling jaga perasaan & akal sehat.
Ganjar pun menjawab soal perlindungan yang diusahakan Pemprov untuk tenaga medis. "Kami juga sdh siapkan kok penginapan, APD, bantuan lain yg mungkin tdk berarti bg mereka namun rasa hormat, sayang, serta ungkapan terima kasih dr kami kami tunjukkan itu," jelas Ganjar membalas satu per satu komentar warganet.
Keinginan Ganjar untuk menelepon ternyata ditolak oleh dokter Bili. Kendati begitu, Ganjar tetap mengapresiasi dokter Bili yang harus bekerja siang dan malam untuk menangani pasien COVID-19.
"Maaf Pak Ganjar, saya capek banget malam ini. Ingin istirahat," tulis dokter Bili. "Lagipula saya hanya menyampaikan apa yang saya dan banyak dokter rasakan. Mohon jangan diserang. Terima kasih, Pak."
"Maaf saya tidak menyerang anda, sama sekali. Pasti panjenengan hari ini berjuang sangat keras mengobati pasien2. Saya doakan panjenengan sehat terus," pungkas Ganjar. "Saya sangat hormat pada anda & profesi anda. Dan mohon maaf kalau anda tidak berkenan saya menyiapkan TMP itu. Salam."
(wk/nere)
