Dana Pelatihan Pra Kerja Disalurkan Lewat Tokopedia Hingga Bukalapak, Ini Alasannya
Nasional

Peserta program Kartu Pra Kerja nantinya akan mendapat insentif sebesar Rp 3,55 juta. Rp 1 juta di antaranya adalah dana pelatihan yang akan disalurkan ke pihak penyelenggara melalui 8 digital platform tersebut.

WowKeren - Program unggulan Presiden Joko Widodo, yakni Kartu Pra Kerja, telah diluncurkan pada Sabtu (11/4) pekan lalu. Untuk mengeksekusi pelatihan dalam program tersebut, pemerintah pun telah menggandeng 8 digital platform.

Adapun digital platform yang dimaksud adalah Tokopedia, Skill Academy by Ruangguru, Maubelajarapa, Bukalapak, Pintaria, Sekolahmu, Pijarmahir, dan Sisnaker. Dana untuk pelatihan dalam Kartu Pra Kerja pun akan didistribusikan melalui digital platform tersebut.

Sebagai informasi, para peserta program ini nantinya akan mendapat insentif sebesar Rp 3,55 juta. Rp 1 juta di antaranya adalah dana pelatihan yang akan disalurkan ke pihak penyelenggara melalui 8 digital platform tersebut.

Dalam peluncuran program ini, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut bahwa kuota peserta Kartu Pra Kerja di tahap pertama adalah 164 ribu orang. Dengan demikian, total dana yang digelontorkan pemerintah kepada penyelenggaran pelatihan di gelombang pertama ini saja telah mencapai Rp 164 miliar.


Tenaga Ahli Kedeputian III Kantor Staf Presiden (KSP) Panji Winentya Ruki lantas mengungkap alasan pemerintah memilih 8 digital platform tersebut. "Kesiapan memberikan jasa platform digital/marketplace untuk pelatihan ketrampilan online maupun offline sesuai dengan Permenko tentang Prakerja," terang Panji dilansir Kumparan pada Selasa (14/4).

Sebelumnya, Menko Airlangga telah menjelaskan bahwa para peserta Kartu Pra Kerja dapat memilih pelatihan pada 8 digital platform tersebut. Ada 2 jenis pelatihan yang akan diberikan, yakni online dan tatap muka (offline).

Pelatihan tatap muka akan dilakukan uji coba di 4 daerah terlebih dahulu lantaran mewabahnya virus corona (Covid-19). Adapun 4 daerah tempat uji coba tersebut adalah Kepulauan Riau, Bali, Sulawesi Utara, dan Surabaya.

Di sisi lain, program Kartu Pra Kerja rupanya juga menuai sederet problem pada saat peluncurannya. Diketahui, perilisan Kartu Pra Kerja sempat diundur karena perlunya pengecekan situs agar bisa memberikan layanan yang andal dan aman serta demi memitigasi adanya kendala-kendala teknis pada saat pendaftaran dimulai.

Selain itu, peluncuran Kartu Pra Kerja ini juga menuai kritikan dari para kalangan ekonom. Pasalnya, mereka menilai jika program tersebut kurang tepat guna di situasi pandemi corona saat ini.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait