Ada Larangan Mudik, Jasa 'Angkutan Gelap' Mulai Menjamur di Medsos
Nasional

Adanya larangan mudik di tengah pandemi yang dikeluarkan pemerintah membuatnya sejumlah oknum 'nakal' memanfaatkan situasi untuk mencari keuntungan. Yaitu dengan menyediakan jasa angkutan gelap untuk para pemudik.

WowKeren - Pemerintah telah menetapkan larangan mudik untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona. Sayangnya, masih banyak warga "nakal" yang tetap mencoba mudik di tengah pandemi.

Kondisi ini rupanya dimanfaatkan oleh sejumlah pihak untuk mencari keuntungan dengan menjalankan bisnis "angkutan gelap" yang menyelundupkan pemudik untuk diantar ke kampung halaman. Bahkan tawaran jasa tersebut sudah bisa dijumpai di sejumlah media sosial, salah satunya Facebook.

Di Facebook banyak akun yang menawarkan jasa mudik dengan menjanjikan bisa sampai ke kampung halaman. Di laman komentarnya, banyak pula calon pemudik yang tertarik dengan jasa tersebut dan digiring untuk beralih ke WhatsApp. "Yo ayo yg mau pulkam lngsung japri jja mmpung masi bisa lewat," bunyi salah satu akun.

Adapula yang menawarkan jasa mudik dengan menggunakan truk logistik tanpa dibayar. Penyedia jasa tersebut hanya minta diberikan makan.

Biasanya, antara penyedia jasa mudik yang satu dengan lainnya saling menjanjikan pelayanan terbaik dan harga yang murah. Selain menggunakan mobil, adapula tawaran untuk menggunakan sepeda motor untuk mencari teman.

"Yang mau pulang kampung ke Solo naik motor ada gak," bunyi ajakan tersebut. "Ini siapa tau bisa motoran bareng 1 tujuan buat nambah seduluran."


Lantas, berapa harga yang ditawarkan oleh para penyedia jasa "angkutan mudik" tersebut? Tarif yang ditawarkan pun beragam antar penyedia layanan, namun ada yang tak tanggung-tanggung mematok harga sampai Rp 4 juta untuk sekali antar ke kampung halaman menuju Solo.

Harga itu untuk satu mobil Daihatsu Luxio, sudah termasuk tol dan bensin. "Rp 4 juta (ke Solo sekali antar). Mobil Luxio sudah bensin dan tol," kata pria berinisial BS dilansir Detikcom, Selasa (5/5).

Namun ia tidak bisa menjanjikan pemudik akan sampai ke kampung halaman. Karena BS belum berpengalaman dan mencoba peruntungannya dalam bidang ini. "Belum tahu (bisa lolos atau nggak), belum pernah lewat. Kalau nggak bisa lewat balik lagi nggak apa-apa ya," katanya.

Adapula penyedia layanan "angkutan gelap" lainnya adalah AP, yang mematok harga Rp 750.000 per orang dengan berangkat menggunakan mobil Avanza. "Kalau untuk Solo per orang Rp 750.000 karena pakai kendaraan Avanza," ujarnya.

Berbeda dengan BS, AP menjanjikan calon pemudik yang menggunakan jasanya akan lolos 100% dari pemeriksaan di jalan. Karena AP menanggap dirinya telah berpengalaman dan sudah banyak meloloskan pemudik sampai tujuan.

Tak sampai di situ, rupanya ada juga sopir taksi online yang mencoba peruntungannya dalam bisnis ini. "Saya cuma mau rentalin mobil karena penghasilan online sudah nggak bisa diharapkan," ungkap driver taksi online yang berinisial B. "Saya dan teman-teman anak online banyak yang siap direntalkan mobilnya kalau ongkosnya sesuai."

Ia mengaku terpaksa harus melanggar larangan pemerintah ini demi memenuhi kebutuhan keluarganya. "Tau (mudik dilarang). Saya perlu memenuhi kebutuhan keluarga, sementara di online sepi," ujarnya.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru