Kebijakan Pemerintah RI Disebut Bisa Picu Gelombang Kedua Pandemi Corona Karena Ini
Nasional

Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito, sendiri telah menyatakan pihaknya siap mengantisipasi gelombang kedua pandemi corona.

WowKeren - Kebijakan pemerintah Indonesia dinilai dapat menyebabkan munculnya gelombang kedua penularan virus corona (COVID-19). Pasalnya, kebijakan pemerintah saat ini disebut tidak konsekuen, seperti masih adanya pelonggaran aturan bepergian selama pandemi corona.

"Secara kebijakan tidak konsekuen sekarang ini, mudah-mudahan masyarakat kita yang lebih disiplin dan mawas diri," terang Epidemiolog Universitas Indonesia (UI), Hermawan Saputra, dilansir CNN Indonesia pada Sabtu (16/5). "Seperti misalnya pelarangan mudik, tapi ternyata ada pelonggaran. Ini kan bertolak belakang."

Selain itu, pengelolaan kebijakan dan aturan yang parsial juga dinilai menjadi faktor lain pemicu gelombang kedua virus corona. Sebagai contoh adalah kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang hanya diterapkan di beberapa daerah tertentu.

Terlebih jika tidak ada aturan ketat hilir mudik warga di perbatasan. "Sehingga kita tidak bisa menyalahkan masyarakat, artinya memang penerapan PSBB dan pembatasan ketat transportasi itu lebih baik," jelas Hermawan.


Hal senada juga diungkapkan oleh pengamat kebijakan publik Lisman Manurung. Ia menyoroti pengawasan mobilitas orang yang masih terpisah antar-daerah.

Lisman lantas menyarankan agar pemerintah menerapkan aturan yang sistematis dari pusat, daerah, hingga lingkungan RT/RW untuk mengawasi arus mobilitas orang. "Migrasi penduduk tetap ketat. Masuk lingkungan RT untuk tamu menginap melalui pengecekan kesehatan," tutur Lisman.

Lebih lanjut, Lisman menyatakan bahwa pemerintah dan masyarakat Indonesia harus siap beradaptasi jika pandemi COVID-19 terus berlangsung hingga munculnya gelombang kedua. Adaptasi tersebut harus terus dilakukan hingga terciptanya kondisi normal baru alias new normal.

"Di gelombang kedua kita harus mengubah paradigma," ujar Lisman. "Mulai beradaptasi dengan COVID-19 sehingga menciptakan kehidupan normal baru."

Sementara itu, Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito telah menyatakan siap mengantisipasi gelombang kedua pandemi corona. Namun, ia menegaskan bahwa gelombang kedua masih bisa dicegah dengan cara masyarakat mematuhi aturan dan protokol kesehatan. "Gelombang kedua seharusnya tidak terjadi, tapi kita harus siap untuk mengantisipasi," kata Wiku pada Kamis (14/5) lalu.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru