Kronologi Pedagang Bakso Positif COVID-19 Tetap Nekat Berjualan Di Surabaya
Getty Images
Nasional

Heboh pedagang bakso di Surabaya telah dinyatakan positif terinfeksi virus corona (COVID-19) namun masih nekat tetap berjualan, begini kronologi penularannya.

WowKeren - Seorang pedagang bakso di Surabaya membuat heboh warga setempat setelah ketahuan terinfeksi virus corona (COVID-19) namun tetap berjualan. Tim gabungan medis lantas menjemput pedagang bakso tersebut pada Sabtu (16/5) malam untuk kemudian diisolasi.

Pedagang bakso ini diketahui masih nekat berjualan di samping salah satu minimarket di Jalan Bendul Merisi besar, Surabaya. Tim 3 Pilar Kecamatan Wonocolo yang mengenakan APD lengkap akhirnya datang dan mengevakuasi pedagang bakso yang sedang berjualan itu.

Camat Wonocolo, Denny Christupel Tupamahu, menjelaskan jika hasil swab test PCR pedagang bakso tersebut baru keluar pada Jumat (15/5) dan dinyatakan positif. Ia mengatakan jika pihaknya harus memberikan pengertian kepada pdagang bakso itu agar mau dievakuasi dan diisolasi.

”Sembari menunggu Hunter COVID-19 datang, kita juga memberikan imbauan kepada penjual bakso agar mau untuk dievakuasi,” kata Denny seperti dilansir dari Jatimnow, Minggu (17/5). “Dia itu warga Lamongan yang kos di Bendul Merisi Jaya gang Buntu beserta dua anaknya selama kurang lebih 15 tahun.”


Rupanya, pedagang bakso ini dinyatakan positif terinfeksi virus corona akibat tinggal satu lingkungan dengan seorang klaster Sampoerna. Ia diketahui tinggal di Jalan Bendul Merisi Jaya gang Buntu. Setelah klaster Sampoerna terungkap, pihak Kecamatan Wonocolo telah melakukan isolasi mandiri kepada 17 orang yang tinggal satu lingkungan dengan klaster Sampoerna itu.

”Iya kemarin itu memang ada giat tersebut, dan saat ini bapak penjual bakso itu sudah diisolasi di Rumah Sakit Bhayangkara,” jelas Denny. “Pada 6 Mei dilakukan swab kepada 17 orang tersebut. Hasil swab tanggal 15 Mei keluar. Salah satunya pedagang bakso itu dinyatakan terkonfirmasi positif COVID-19 tanpa gejala (OTG).”

Lebih lanjut Denny menjelaskan jika sebelum hasil swab test keluar, pihaknya telah meminta belasan orang yang berada di kawasan Wonocolo untuk melakukan isolasi mandiri. Bahkan, pihaknya juga telah memberikan bantuan makanan terhadap mereka.

”Kita sebelumnya sudah minta mereka untuk isolasi mandiri dan kita beri per makanan,” terang Denny. “Dan tim dari puskesmas juga melakukan pemantauan dan penyemprotan disinfektan secara rutin di area tempat tinggalnya.”

”Dari 17 orang yang telah di swab, ada tiga orang yang positif di antaranya pedagang bakso, tukang becak, dan seorang cucunya,” sambungnya. “Untuk tukang becak dan cucunya sudah diisolasi di RS Husada Utama.”

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru