Sudah Diamankan Polisi, Pelaku Bully Bocah Penjual Jajan di Sulsel Karena Hal Sepele Ini
Nasional

Kasus bullying terhadap bocah penjual jalangkote tersebut dilaporkan terjadi di Kelurahan Bonto- Bonto, Kecamatan Ma'rang, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan pada Minggu (17/5) kemarin.

WowKeren - Media sosial sempat dihebohkan dengan aksi perundungan alias bullying yang dialami oleh seorang bocah di Pankajene Kepualuan (Pangkep), Sulawesi Selatan. Bocah berusia 12 tahun tersebut di-bully sekelompok pemuda kala tengah membawa jalangkote (makanan ringan khas Sulsel) untuk dijual.

Kasus bullying tersebut dilaporkan terjadi di Kelurahan Bonto- Bonto, Kecamatan Ma'rang, Kabupaten Pangkep, pada Minggu (17/5) kemarin. Pihak kepolisian langsung menyelidiki video yang viral di media sosial tersebut dan berhasil mengamankan pelaku bullying tersebut.

"Tidak butuh waktu lama kita berhasil mengamankan pelaku perundungan, dia adalah Firdaus (26)," jelas Kasat Reskrim Polres Pangkep, AKP Anita Taherong, melansir Kumparan pada Senin (18/5). "Sementara korbannya adalah RZ (12)."

Menurut Anita, kasus bullying tersebut terjadi kala RZ menjajakan jalangkote di sekitar lapangan Bonto- Bonto. RZ lantas beristirahat sejenak karena kelelahan, ia pun sempat bercanda di sekitar lapangan tersebut. "Dia bercanda bicara bahasa Bugis, Iya' tolo'na Ma'rang (Saya jagoannya Kecamatan Ma'rang)," ungkap Anita.


Pelaku yang mendengar ucapan tersebut pun merasa kesal dan mendatangi RZ. Pelaku lantas menantang RZ dan memukulnya di bagian punggung, ia juga mendorong sepeda bocah tersebut hingga terjatuh. Untungnya, jajan dagangan RZ tidak sampai tumpah.

"Atas kejadian tersebut personel Polsek Marang bertindak cepat mengamankan pelaku," ujar Anita. "Pelaku sudah kami amankan untuk di proses untuk kepentingan penyidikan."

Sementara itu, RZ yang menjadi korban bullying pun mendapat hadiah berupa sepeda baru. Hadiah tersebut diberikan oleh salah satu komunitas sosial di Pangkep, IAM, yang merasa prihatin atas kasus tersebut.

"Hadiah sepeda barunya semoga dapat membangkitkan semangat adik RZ atas perlakuan tidak sepantasnya dari sekelompok remaja di kampungnya," jelas anggota komunitas IAM Center, Atho Akhiruddin Tola. "Kami harap tidak ada lagi peristiwa serupa, perlakuan yang tidak wajar dari orang dewasa ke anak-anak, baik di Pangkep atau di tempat lainnya."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru