Tak Cuma Online, Peserta Pra Kerja Juga Akan Dapat Pelatihan Tatap Muka Saat New Normal
Nasional

Menurut Direktur Komunikasi Manajemen Pelaksana Pra Kerja, Panji Winanteya Ruky, pelatihan tatap muka nantinya akan disesuaikan dengan zona penyebaran COVID-19.

WowKeren - Pelatihan gelombang keempat program Kartu Pra Kerja akan dilaksanakan sebagian online dan sebagian tatap muka. Menurut Direktur Komunikasi Manajemen Pelaksana Pra Kerja, Panji Winanteya Ruky, pelatihan tatap muka nantinya akan disesuaikan dengan zona penyebaran COVID-19.

"Untuk rencana kelas offline sedang dipersiapkan," jelas Panji dilansir detikcom pada Sabtu (6/6). "Di sisi daerah mana yang aman dilaksanakan dan kurasi segera dimulai oleh platform digital."

Lebih lanjut, Panji menjelaskan bahwa pihak Project Management Officer (PMO/manajemen pelaksana) akan melaksankan pelatihan tatap muka sesuai rekomendasi Komite Pra Kerja. Meski demikian, pelatihan tatap muka tersebut tetap memenuhi aspek keamanan dan protokol kesehatan, mengingat Indonesia masih dilanda pandemi corona.

Sementara itu, pihak Panji juga masih menunggu rekomendasi dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 terkait wilayah zona hijau yang dapat melaksanakan pelatihan tatap muka. "Iya, komite akan mengikuti rekomendasi dari Gugus Tugas," ujar Panji.


Adapun untuk peserta Kartu Pra Kerja gelombang keempat, Panji mengaku hingga kini pendaftarannya masih belum dibuka. "Komite masih proses review bersama lembaga pengawas pemerintah," jelas Panji.

Di sisi lain, Panji juga mengungkapkan bahwa total peserta Kartu Pra Kerja pada gelombang pertama hingga ketiga ada sebanyak 680.918 orang. "Yang menuntaskan pelatihan baru sekitar 434 ribu peserta. Dari 434 ribu ini, 361.214 telah menerima insentif," terang Panji.

Menurut Panji, ada sekitar 34 ribu peserta yang proses pencairan insentifnya terkendala. Salah satu penyebabnya adalah nomor induk kependudukan (NIK) yang didaftarkan pada mitra penyalur berbeda atau rekening yang didaftarkan atas nama yang berbeda. "Disebabkan rekening atas NIK berbeda atau rekening tutup," pungkas Panji.

Sebagai informasi, program Kartu Pra Kerja ini ditargetkan untuk 5,6 juta peserta dengan anggaran mencapai Rp 20 triliun. Nantinya, setiap peserta akan mendapatkan total dana sebesar Rp 3.550.000.

Adapun rinciannya adalah Rp 1 juta digunakan untuk biaya pelatihan, insentif Rp 600 ribu per bulan yang akan diberikan selama 4 bulan, dan insentif survei kebekerjaan sebesar Rp 150.000.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait