Sudah Beredar Di Pasaran, Obat COVID-19 Dari Unair Ternyata Tak Diuji Coba Ke Makhluk Hidup
Nasional

Universitas Airlangga telah mengedarkan obat yang efektif untuk menangani pasien COVID-19. Namun, obat tersebut ternyata belum diuji coba ke makhluk hidup. Apa alasannya?

WowKeren - Universitas Airlangga (Unair) telah mengenalkan 5 kombinasi obat yang dinilai efektif dalam menangani pasien virus corona (COVID-19). Obat tersebut juga telah diedarkan di pasaran.

Namun ternyata, Unair mengungkap jika obat-obatan tersebut sama sekali belum diuji coba ke makhluk hidup atau in vitro. Rektor Unair Prof M Nasih menjelaskan alasannya karena uji coba kepada makhluk hidup akan memakan waktu yang lama. Padahal, Indonesia sedang berada dalam situasi darurat dan perlu obat yang efektif dalam menyembuhkan pasien COVID-19.

”Sekarang begini, in vitro itu butuh waktu lama. Dari prinsipnya kan begitu,” kata Prof Nasih di Unair kampus C Surabaya, Senin (15/6). “Kalau menunggu 8 bulan untuk uji klinis dan lain-lain, COVID-19-nya keburu minggat. Sehingga harus ada langkah praktis dan taktis yang kita lakukan.”

Kelima obat adalah Lopinavir/Ritonavir dengan Azithromycine, Lopinavir/Ritonavir dengan Doxycycline, dan Lopinavir/Ritonavir dengan Chlarithromycine. Lalu ada kombinasi antara Hydroxycloroquin dengan Azithromycine, dan Hydroxycloroquin dengan Doxycycline.


Meski tidak diuji coba, Nasih menegaskan jika pihaknya telah melakukan penelitian terkait efektivitas kelima kombinasi obat ini dengan sangat hati-hati dan cermat. Selain itu, pengujian yang dilakukan ini dengan menumbuhkan berbagai jenis sel yang menjadi sel target jenis virus.

Sel-sel yang menjadi tempat ditumbuhkannya virus corona adalah sel paru, sel ginjal, sel trakea, hingga sel liver. Sel-sel asli tersebut didapatkan dari Institute of Tropical Disease (ITD) Unair.

”Kita memberikan rekomendasi dari diantara obat yang sudah dipakai. Kita bukan mencari obat baru, tapi masyarakat, dokter sekarang kan bisa coba-coba,” jelas Nasih. “Bayangkan, mana ada dokter menangani COVID-19 yang tidak menggunakan obat secara coba-coba.”

”Nah kita memberikan rekomendasi ini yang paling efektif. Kalau mau menggunakan. Kalau tidak mau, bikin sendiri saja ndak apa,” sambungnya. “Tidak harus menjadi obat baru. Yang penting dari kita adalah fungsionalnya. Kalau kita pakai tahapan yang itu ya tahun depan baru selesai.”

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait