Pandemi Corona, Pertamina Justru Catat Keuntungan Capai Rp35,8 Triliun
Nasional

PT Pertamina (Persero) baru saja melaporkan laba bersih hingga mencapai Rp35,8 triliun di tengah pandemi virus corona (COVID-19), ternyata ini penyebabnya.

WowKeren - PT Pertamina (Persero) baru saja mencatatkan keuntungan yang cukup besar di tengah pandemi virus corona (COVID-19). Perusahaan pelat merah ini telah memperoleh laba bersih sebesar USD 2,53 miliar atau setara Rp 35,8 triliun menurut Laporan Keuangan Tahunan 2019.

Dengan laporan tersebut, Pertamina berhasil mempertahankan kinerja keuangan dengan baik dan stabil. Meski demikian, laporan tersebut rupanya berdasarkan buku keuangan sepanjang 2019 sehingga masih belum memperlihatkan sejauh apa pandemi virus corona berimbas pada Pertamina.

”Dengan dinamika dan tantangan bisnis selama 2019,” ujar VP Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman selepas Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan di Jakarta pada Kamis (18/6). “Kami bersyukur Pertamina dapat menorehkan berbagai pencapaian dan mempertahankan laba bersih stabil, sama dengan tahun sebelumnya.”

Fajriyah menjelaskan jika tidak hanya tahun ini., Pertamina rupanya telah mengalami gejolak perekonomian sejak 2019 lalu. Hal ini akibat adanya sejumlah dinamika global yang turut mempengaruhi kinerja sektor migas.


Kinerja sektor migas seperti nilai ICP dilaporkan masih cukup tinggi di level USD62 per barel dan kurs yang cenderung menguat di kisaran Rp14.146. Dengan kondisi tersebut, total pendapatan usaha Pertamina tahun 2019 tercatat sebesar USD54,58 miliar dengan aset USD67,08 miliar.

Berdasarkan data pada Laporan Tahunan 2019, Pertamina konsisten untuk terus mewujudkan ketahanan energi nasional. Hal ini dimulai dari survei seismik yang masif untuk menemukan cadangan migas baru yang diharapkan sebagai giant discovery bagi Indonesia.

Pertamina juga mampu mempertahankan produksi migasnya pada tahun 2019 melalui kegiatan operasional yang intensif. Perusahaan ini telah melakukan pengeboran 322 sumur pengembangan, 14 sumur eksplorasi dan melakukan 751 kegiatan workover, serta 13.683 well services.

”Saat ini, Pertamina telah memiliki lapangan migas yang yang tersebar di 13 negara di benua Asia, Afrika, Amerika, dan Eropa,” jelas Fajriyah. “Dari lapangan tersebut, kami berharap dapat mendukung aspirasi Pemerintah mencapai 1 juta BOPD dan 4 ribu MMSCFD di tahun 2024.”

Demi mendukung ketahanan ekonomi negara, Pertamina juga mencatat capaian penting melalui penurunan nilai impor crude sebesar 35 persen dan produk sebesar 11 persen. Langkah ini dapat menghemat devisa sebesar USD7,3 Miliar atau Rp109 triliun.

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru