Tekan Kenaikan Kasus COVID-19 di Surabaya, Risma Ubah Metode Tracing
Nasional

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengungkapkan adanya perubahan konsep penelusuran (tracing) kasus COVID-19 demi menekan laju penyebaran virus mematikan tersebut.

WowKeren - Jawa Timur hingga saat ini masih menjadi salah satu daerah dengan kasus positif corona (COVID-19) terbanyak di Indonesia. Dengan Kota Surabaya yang masih menjadi "juara"-nya.

Meski begitu, laju kasus COVID-19 di Kota Pahlawan beberapa waktu terakhir telah mengalami perlambatan. Pasalnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya telah melakukan penelusuran dan penanganan kasus yang masif. Hal ini disampaikan oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

Risma menjelaskan pihaknya sudah mengubah konsep penelusuran kasus atau tracing dari lingkup kampung atau wilayah menuju ke lingkup yang lebih kecil lagi yakni komunitas seperti komunitas pasar, guru, industri, mall, hotel, dan sebagainya. Jika satu dari anggota komunitas itu terdeteksi positif maka seluruh anggota komunitas akan diisolasi untuk pemeriksaan lebih lanjut.

"Kita lakukan rapid massal dengan menindaklanjuti hasil positif yang kita dapatkan, itu berjalan terus, begitu ada positif satu maka lingkungannya kita kunci untuk lakukan rapid," kata Risma dalam diskusi virtual yang disiarkan BNPB, Jakarta, Selasa (23/6).


Risma menyebut rapid test massal ini akna dilakukan terhadap seluruh anggota komunitas baik ber-KTP Surabaya atau pun non-Surabaya. "Semuanya memang bukan warga Surabaya tapi tetap kita lakukan supaya kita tahu tracingnya itu mereka ada di mana," tegasnya.

Risma mengaku bahwa Pemkot Surabaya memang tidak menyiapkan jaminan pembiayaan bagi warga non-Surabaya, tetapi mereka telah menyiapkan ratusan tempat tidur di Rumah Sakit Lapangan untuk isolasi warga non-Surabaya yang terinfeksi corona. "Sebetulnya untuk yang rumah sakit lapangan itu memang kita siapkan untuk warga yang bukan Surabaya, karena kalau warga Surabaya itu kami bisa biayai dengan APBD," pungkasnya.

Sementara itu, hingga Senin (22/6) kemarin, situs pemerintah lawancovid-19.surabaya.go.id telah mencatat total pasien positif COVID-19 di Surabaya mencapai 4.628 orang. Pasien sembuh dari COVID-19 di Surabaya bertambah menjadi 1.565 orang dan yang meninggal sebanyak 349 orang.

Kemudian, total pasien dalam pengawasan (PDP) mencapai 4.355 orang. Dari jumlah tersebut, PDP dalam pengawasan sebanyak 2.599 orang dan PDP sembuh mencapai 1.753 orang. PDP meninggal ada 3 orang. Selain itu, total kumulatif ODP mencapai 4.243 orang. Rinciannya ODP dipantau sebanyak 465 orang dan ODP selesai dipantau ada 3.778 orang.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru