Tak Percaya Hasil Rapid Test, Gugus Tugas Riau Pakai Cara Ini untuk Putus Rantai COVID-19
Getty Images/Aaron Lavinsky
Nasional

Juru bicara Gugus Tugas Provinsi Riau, dr Indra Yopi, menuturkan jika pihaknya lebih percaya pada hasil tes swab sebab hasil rapid test kadang tidak sesuai sehingga tak bisa dijadikan acuan.

WowKeren - Cara yang paling umum dilakukan untuk mendeteksi dini penyebaran virus corona adalah dengan rapid test. Dengan rapid test, screening bisa dilakukan untuk memilah masyarakat yang berpotensi terpapar virus COVID-19 dan mana yang tidak.

Meski demikian, tidak dipungkiri jika ada hasil rapid test yang kurang akurat. Atas dasar alasan ini lah Gugus Tugas Riau memutuskan untuk tidak melakukan rapid test dalam memutus rantai penyebaran COVID-19.

Juru bicara Gugus Tugas Provinsi Riau, dr Indra Yopi, menuturkan jika pihaknya lebih percaya pada hasil tes swab. Sebab bisa jadi saat di-rapid test menunjukkan hasil negatif namun ketika ditest swab hasilnya justru positif.

"Kami intensif melakukan pendekatan swab. Karena memang hasil rapid test-nya negatif palsunya lumayan tinggi," kata Indra melalui pernyataannya seperti dilansir Kumparan, Selasa (23/6). "Rapid negatif, swab positif."


Oleh sebab itu, Gugus Tugas lebih menggencarkan pelaksanaan tes PCR. Dalam satu hari, laboratorium di sana mampu memeriksa hingga 700 sampel swab.

"Dalam 10 hari terakhir kapasitas lab bisa 700 sampel per hari. Jumlah yang paling maksimal dulu hanya 580 sampel per hari," tutur Indra. "Dengan bertambahnya kasus positif dengan tracing maka kami memperkuat surveillance kami, yakni dengan tidak melakukan rapid melainkan PCR."

Lebih jauh, ia menyebut jika kasus COVID-19 di Riau sebagian besar bukan berasal dari transmisi lokal, melainkan dari luar kota. Ia menduga hal ini bisa terjadi lantaran masih minimnya pemeriksaan kesehatan masyarakat yang ingin bepergian keluar kota. Lagi-lagi, hal ini berkaitan dengan hasil rapid test yang kerap "menipu".

"Imported case semua. Karena memang sudah dibuka oleh pemerintah pusat, orang dapat bepergian dengan mengandalkan rapid test," terang Indra. "Ini menjadi masukan dan kritik semua, rapid test negatif tapi dia bergejala ringan, tetapi saat PCR dia positif."

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru