Tempat Wisata Masih Sepi Meski Sudah Dibuka, Kadis Pariwisata DKI: Pengunjung Masih Takut
Nasional

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Pemprov DKI Jakarta mengaku jika mayoritas masyarakat masih takut untuk mengunjungi tempat wisata yang kembali dibuka di tengah pandemi COVID-19.

WowKeren - Sejumlah tempat wisata di berbagai daerah di Indonesia mulai dibuka secara bertahap. Meski begitu, pemerintah dan pengelolah tempat wisata diwajibkan untuk mematuhi protokol kesehatan demi mencegah penyebaran virus corona (COVID-19).

Meski tempat wisata dibuka, namun pengunjung masih sepi. Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Pemprov DKI Jakarta Cucu Ahmad Kurnia pun mengatakan jika masyarakat masih takut bepergian di tengah wabah corona.

“Kalau saat pandemi, saya rasa kita tidak bisa berbuat banyak karena orang masih takut bepergian," ujar Cucu, Selasa (23/6). "Bahkan, ada larangan kita masuk suatu negara, atau dari negara itu melarang masyarakat untuk pergi."

Untuk itu, Cucu mengimbau warga Jakarta yang mau liburan cukup di wilayah Ibu Kota saja seperti ke Ancol, Kepulauan Seribu, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), mal dan wisata lainnya yang ada di DKI Jakarta. “Itu tempat sementara untuk jangka pendek. Kalau jangka panjang, kita harus promosikan dulu bahwa Jakarta ini aman, memang sudah aman dan siap menerima tamu dari luar," katanya.

"Untuk masuk Jakarta saja, kita perlu SIKM," lanjutnya. "Jadi semua memang untuk kebaikan keselamatan warga."


Ia mencontohkan Ancol yang sudah dibuka saja pengunjungnya belum mencapai kapasitas, yakni 30 persen. Padahal, Pemerintah Provinsi DKI jakarta sudah membayangkan animo masyarakat seperti apa jika tempat wisata dibuka.

“Ternyata, begitu Ancol dibuka misalnya, tidak sampai 10 persen tuh yang datang dari kapasitas yang mereka buka," jelasnya. "Itu cuma sekitar 2.000 orang yang datang, masih jauh sekali dari 20.000 orang."

Cucu juga mengatakan asosiasi pusat belanja juga mengatakan untuk mal-mal masih sepi tidak sampai 50 persen kapasitas pengunjungnya. Namun, untuk mal yang dekat dengan perkantoran bisa mencapai 30 persen.

“Tapi kalau dekat perumahan, itu cuma 20 persen untuk weekday, kalau weekend paling naik 10 persen," paparnya. "Jadi masih di bawah batas maksimum yang ditentukan. Ternyata di semua negara seperti itu, begitu dibuka tidak langsung ramai."

Selain itu, Cucu juga mengatakan untuk ke tempat wisata, kalangan usia tertentu seperti anak-anak dan usia lanjut memang sebenarnya tidak dianjurkan bepergian oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Sehingga, akan lebih baik kalangan usia tersebut tidak berada di tempat dengan jumlah massa yang banyak. Khususnya untuk lansia di atas 60 tahun dan anak-anak lebih baik menghindari tempat keramaian.

Seperti yang diketahui, sejumlah tempat wisata di Ibu Kota sendiri mulai dibuka secara bertahap pada bulan Juni 2020. Selain itu, pertokoan, mal-mal serta fasilitas umum lainnya pun akan dibuka secara bertahap untuk menyambut masa normal baru.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait