Kantor di Jakarta Disidak, Ketahuan Tak Terapkan Protokol COVID-19
Nasional

Suku Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Energi melakukan sidak di kawasan perkantoran hari ini (3/7). Menurut laporan sejumlah kantor di Jakarta Barat masih belum menerapkan protokol COVID-19.

WowKeren - Suku Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Energi Jakarta Barat melakukan inspeksi mendadak (sidak) terkait penerapan protokol COVID-19 di kawasan perkantoran hari ini (3/7). Kepala Suku Dinas Nakertrans dan Energi Jakarta Barat, Ahmad Yala menyebutkan kegiatan inspeksi kali ini difokuskan pada penerapan pencegahan COVID-19 di area perkantoran.

Inspeksi atau monitoring pengawasan ini rutin dilakukan dan melibatkan sejumlah tim, dimana satu tim terdiri dari 3 hingga 4 orang. Sebanyak 21 area perkantoran akan ditargetkan setiap hari di wilayah Jakarta Barat.

Menurut laporan Sudis Nakertrans dan Energi Jakarta Barat dari 30 Juni-1 Juli 2020, sudah dilakukan inspeksi pada 42 perkantoran. Namun, dari hasil tersebut ditemukan masih banyak perkantoran yang belum menerapkan pencegahan COVID-19.

Adapun alasan belum dilakukannya protokol pencegahan tersebut karena belum menyesuaikan kegiatan pekerjaan, tidak memiliki alat cek suhu badan, dan belum menyediakan fasilitas pendukung untuk pekerja yang menggunakan sepeda.


"Dari 42 kantor yang dilakukan sidak selama dua hari, 9 kantor telah melaksanakan upaya pencegahan COVID-19," terang Ahmad dalam keterangan tertulisnya. "Sisanya, belum menerapkan protokol kesehatan COVID-19."

Suku Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Energi Jakarta Barat juga melakukan pembinaan bagi pemilik perusahaan atau perkantoran untuk menjalankan protokol COVID-19 sesuai Peraturan Gubernur Nomor 51 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan PSBB Masa Transisi Menuju Masyarakat Sehat, Aman, dan Produktif.

"Kami terus membina agar mereka menjalani seluruh protokol pencegahan dan pengendalian COVID-19," tutur Ahmad. "Membina sekaligus membuat pakta integritas tentang pencegahan COVID-19."

Sebelumnya, lonjakan penumpang KRL di DKI Jakarta sempat disorot. Pasalnya, lonjakan penumpang tersebut diyakini karena sejumlah kantor di ibu kota tak menerapkan sistem shift kerja selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Transisi.

"Tingginya volume pengguna KRL ini tentu sejalan dengan semakin banyaknya sektor ekonomi, perkantoran, dan berbagai jenis usaha yang kembali buka seiring dengan berakhirnya PSBB," ujar VP Corporate Communication PT KCI Anne Purba, Jumat (3/7). "Namun sampai saat ini, masih sangat sedikit yang menerapkan sistem shift kerja tersebut sehingga antrean pengguna masih cukup panjang terutama pada pagi hari."

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru