Masyarakat RI Dinilai Sudah Lupa Corona, Pemerintah Diminta Segera Lakukan Ini
Nasional

Dengan rekor tambahan kasus baru sebanyak 1.624 pasien pada Kamis (2/7), angka COVID-19 di Indonesia kini telah menembus 59.349. Masyarakat dinilai DPR RI seakan sudah melupakan corona.

WowKeren - Indonesia baru saja melaporkan rekor tertinggi angka COVID-19 harian pada Kamis (2/7) kemarin. Dengan tambahan sebanyak 1.624 kasus, angka COVID-19 di Indonesia kini telah menembus 59.349.

Dengan angka COVID-19 yang terus meningkat, pemerintah sendiri diminta untuk mengevaluasi kembali penerapan new normal di Indonesia. Hal ini disampaikan oleh anggota Komisi IX DPR RI, Nur Nadlifa.

"New normal ini kalau tidak disiplin tinggi malah jadi gelombang kedua. Jadi evaluasinya semuanya harus mulai menertibkan kembali," ungkap Nadlifa pada Jumat (3/7). "Jadi, menurut saya pemerintah harus mengevaluasi lagi penerapan new normal ini tatanannya mau seperti apa."

Menurut Nadlifa, masyarakat kini sudah cenderung tidak lagi menerapkan protokol kesehatan dengan ketat untuk menghindari penularan COVID-19. Masyarakat dinilai cenderung hanya melakukan formalitas seperti mengecek suhu tubuh dan memakai masker.


"Cuman bedanya cek suhu kalau mau masuk ke mana-mana, bedanya orang harus pakai masker, begitu- begitu doang kan," jelas Nadlifa. "Tetapi, pengetatan pengetatan itu orang sudah kayak lupa dengan corona itu."

Politisi PKB tersebut mengaku bahwa Komisi IX DPR RI akan segera memanggil pemerintah untuk melakukan pengawasan terhadap penerapan new normal. "Mungkin minggu depan kita sudah mulai masuk pengawasan karena penganggaran sudah selesai," tutur Nadlifa.

Di sisi lain, meningkatnya jumlah kasus COVID-19 di Indoensia ini diiringi dengan angka kesembuhan yang turut naik. Pada Kamis (2/7), pemerintah melaporkan tambahan 1.072 pasien yang dinyatakan sembuh, sehingga total kini ada 26.667 penyintas COVID-19 di Tanah Air.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto lantas menjelaskan dua faktor yang menyebabkan jumlah pasien sembuh COVID-19 di Indonesia semakin tinggi. Faktor pertama adalah terkait pelayanan rumah sakit.

Faktor kedua adalah terkait kesadaran masyarakat. Yurianto menilai jika saat ini sudah banyak orang yang mulai menyadari bahaya virus asal Wuhan, Tiongkok tersebut.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait