WHO Peringatkan Angka Kematian COVID-19 Bisa Meningkat, Ini Penyebabnya
Getty Images
Dunia

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberikan peringatan kepada dunia agar tidak terkejut jika kasus virus corona (COVID-19) kembali meningkat sebentar lagi. Apa penyebabnya?

WowKeren - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberikan peringatan pada dunia terkait potensi meningkatnya angka kematian akibat virus corona (COVID-19). Sebelumnya, WHO mengatakan jika puncak angka kematian akibat virus corona terjadi pada April.

Namun, WHO kembali memberikan peringatan ini setelah melihat laporan kasus COVID-19 dari sejumlah negara. Tercatat pada bulan Juni, angka kematian memang tercatat menurun. Namun di bulan tersebut sejumlah negara telah melaporkan peningkatan kasus yang signifikan.

Fakta tersebut membuat WHO mengatakan adanya potensi angka kematian global akibat COVID-19 akan kembali meningkat lagi di bulan ini atau selanjutnya. Hal ini diungkapkan oleh Direktur Eksekutif Program Darurat WHO, Dr Mike Ryan.

“Seharusnya tidak menjadi 'kejutan' jika angka kematian global virus Corona mulai meningkat lagi,” jelas Dr Mike Ryan dalam konferensi pers di kantor pusat Jenewa, seperti dilansir dari CNBC pada Selasa (7/7). “Untuk bulan Juni, dilaporkan kasus COVID-19 di seluruh dunia telah meningkat sementara korban jiwa telah menurun.”

Sejumlah pejabat WHO menjelaskan akan ada jeda antara meningkatnya kasus virus corona dengan angka kematian yang tinggi. Pasalnya, butuh waktu berminggu-minggu setelah pasien terinfeksi virus corona untuk mengidap gejala parah dan berpotensi meninggal akibat COVID-19.


”Beberapa di antaranya mungkin keterlambatan. Kita mungkin melihat kematian mulai naik lagi karena kita hanya benar-benar mengalami peningkatan yang cepat dalam kasus selama lima hingga enam minggu terakhir,” papar Ryan. “Aku tidak berpikir itu akan menjadi kejutan jika kematian mulai meningkat lagi (setelah kasus meningkat).

”Ini akan sangat disayangkan, tetapi itu mungkin terjadi,” sambungnya. “Jika Anda membayangkan bahwa di suatu tempat di bulan April dan Mei kami menangani 100.000 kasus per hari, hari ini kami menangani 200.000 kasus per hari, dan itu bukan murni hasil pengujian.”

Berdasarkan data yang diambil dari Universitas Johns Hopkins, viurs corona telah menewaskan lebih dari 538.700 orang di seluruh dunia. Amerika Serikat menjadi negara yang mencatatkan kasus kematian tertinggi, yakni 130.300 orang hingga Selasa (7/7) waktu setempat.

Sementara itu, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan jika saat ini grafik kematian global akibat virus corona masih belum menentu dan terus naik turun. Hal ini menunjukkan jika pandemi virus corona masih belum bisa terkendali dengan baik.

Leveling dari jumlah kematian secara global adalah karena beberapa negara telah memiliki kasus corona sebelumnya,” ujar Tedros. “Tetapi di banyak negara kasus corona justru sedang meningkat.”

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru