Ketika 'Hantaman' Corona Lebih Mengerikan Dibanding Krismon 1998
Nasional

Presiden Jokowi membandingkan krisis yang terjadi saat krismon 1998 silam dengan krisis saat pandemi COVID-19 sekarang. Menurutnya, krisis yang dihadapi saat ini lebih mengerikan.

WowKeren - Wabah corona (COVID-19) di Indonesia memberikan dampak yang cukup besar di sektor kesehatan dan ekonomi. Hal ini bahkan membuat Presiden Joko Widodo khawatir.

Pasalnya, proyeksi ekonomi global saat ini mengalami krisis yang buruk. Bahkan dinilai lebih buruk dibandingkan krisis moneter (krismon) pada tahun 1998 silam.

Menurut Jokowi, krisis saat ini lebih berat karena semua sisi terganggu. Awalnya, ia menjabarkan mengenai bahayanya pandemi COVID-19 yang merembet ke ekonomi. Menurutnya perlu perlu langkah yang tepat untuk menjaga keduanya.

"Sisi kesehatan yang sangat penting, sisi ekonomi juga yang sangat penting," ujarnya saat melakukan kunjungan kerja ke Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah yang disiarkan secara virtual, Kamis (9/7). "Dua-duanya tidak bisa dilepas satu dengan yang lain. Prioritas kesehatan tapi ekonomi juga harus jalan."

Menurutnya, pemerintah tidak bisa hanya fokus pada bidang kesehatan dan melupakan sisi ekonomi. Sebab jika perekonomian masyarakat menurut, imunitas masyarakat juga bisa terganggu lantaran tak bisa memenuhi kebutuhan hidup yang layak.


"Karena kalau ekonomi tidak jalan, kesejahteraan masyarakat menurun, imunitas juga akan ikut turun, penyakit gampang masuk. Oleh sebab itu betul-betul gas dan remnya ini betul-betul dikendalikan bener," terangnya. "Jangan sampai yang digas ekonomi saja tapi COVID-nya meningkat. Hati-hati, dua-duanya harus dikendalikan dengan baik."

Sedangkan saat 1998 tidak semua sektor terhantam, dan UMKM pun bisa menjadi penyelamat ekonomi RI. Sementara saat ini seluruh sektor terganggu, bahkan UMKM terdampak paling parah. Sebab aktivitas masyarakat terbatasi.

"Karena ekonomi sekarang ini yang rusak bukan hanya urusan sisi keuangan saja seperti 1998," jelasnya. "(Sekarang) Demand-nya rusak terganggu, supply-nya rusak terganggu, produksinya juga rusak terganggu. Hati-hati ini harus semuanya mengerti dan paham mengenai ini."

Oleh karena itu, Jokowi berharap pemerintah daerah juga waspada. Baik sisi kesehatan maupun ekonomi juga harus dipantau dan dikendalikan dengan baik.

Ia meminta agar pemerintah daerah terus menggencarkan bantuan sosial. Lalu stimulus ekonomi juga disiapkan dengan baik yang terutama difokuskan untuk sektor UMKM.

"Cek betul, bantu mereka baik dengan APBD kota, APBD kabupaten, APBD provinsi dan kami di APBN juga akan membantu baik lewat sistem perbankan maupun lewat sistem di kementerian," tandasnya. "Kalau ancaman COVID ini sudah menurun hati-hati kalau mau masuk ke new normal, ke tatanan baru new normal. Harus lewati tahapan-tahapan semuanya seluruh kabupaten kota dan provinsi."

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait