Akun Twitter Bos Tesla Elon Musk Sampai Capres AS Joe Biden Diretas Demi 'Rampok' Bitcoin
Dunia

Sejumlah akun Twitter tokoh dunia, seperti Elon Musk, Joe Biden, Bill Gates, bahkan Kim Kardashian dan Kanye West, diretas demi menipu pengikut mereka untuk mengirimkan sejumlah uang ke alamat Bitcoin.

WowKeren - Akun Twitter beberapa tokoh dunia sedang diretas pada Rabu (15/7) kemarin. Yang mengalaminya pun tak pandang bulu, mulai dari Bos Tesla Elon Musk, Calon Presiden Amerika Serikat Joe Biden, Direktur Amazon Jeff Bezos, petinggi media Michael Bloomberg, hingga Bill Gates.

Akun para pesohor dunia ini diretas demi meminta para pengikut mereka untuk mengirimkan uang ke sebuah alamat Bitcoin. Namun aksi ini terendus lantaran pesan-pesan yang dikirimkan memiliki susunan kata dan bahasa yang kurang lebih serupa.

Namun beruntung Twitter bekerja cepat dalam mengatasi masalah yang terjadi. Bahkan perusahaan sosial media itu langsung menghapus cuitan bermasalah dari peretas dan tengah menginvestigasi kasus yang terjadi.

CEO Twitter, Jack Dorsey, menilai situasi yang ada sebagai hal yang berat untuk pihaknya. "Kami merasa sangat bersalah atas peretasan yang terjadi," ujar Dorsey lewat cuitannya beberapa jam setelah peretasan terjadi.


"Kami sedang menyelidiki kasus yang ada," imbuh Dorsey. Kami akan menyampaikan perkembangannya segera setelah kami lebih memahami situasi yang ada."

Kesigapan Twitter dalam mengatasi masalah yang ada ini turut menuai pujian dari beberapa "korban" peretasan. Hanya saja memang banyak yang menyayangkan bagaimana bisa sistem keamanan akun terverifikasi dengan banyak pengikut sampai sukses dibobol seperti ini.

Selama akun-akun centang biru itu diretas, tercatat sudah ada 363 transaksi yang berhasil dilakukan. Bahkan sebanyak lebih dari USD 118 ribu berhasil terkirim ke alamat Bitcoin yang dimaksud, seperti dilacak melalui situs blockchain.com.

"Berhasilnya akun-akun terverifikasi ini diretas menunjukkan seberapa mengancamnya keamanan privasi dan data-data pengguna Twitter," kata Senator Missouri, Josh Hawley, dilansir dari CBS, Kamis (16/7). Secara spesifik Hawley menyoroti fitur pesan langsung yang dikhawatirkan bisa ikut diretas.

Hawley pun mendorong Dorsey untuk bekerja sama menyelidiki kasus ini dengan Kementerian Hukum dan FBI. Selain itu, Hawley juga meminta Twitter untuk lebih fokus pada keamanan akun Presiden AS Donald Trump yang dikenal kerap berkomunikasi dengan publik via aplikasi berlogo burung biru tersebut.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait