Bukan 2021, Bio Farma Sebut Vaksin Corona Buatan RI Bakal Siap Awal 2022
Nasional

Sebelumnya Kemenristek sudah menarget vaksin Corona asli buatan Indonesia akan tersedia pada 2021. Namun Bio Farma selaku salah satu perusahaan yang terlibat mengaku vaksin baru bisa jadi pada 2022.

WowKeren - Prediksi siapnya vaksin Corona buatan Indonesia kembali mundur. Sebelumnya Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) mengaku menarget vaksin bisa siap pada pertengahan 2021. "Hasilnya (tersedia) untuk masyarakat kita pada pertengahan 2021," ujar Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi COVID-19 Kemenristek, Ali Ghufron Mukti, Kamis (2/7).

Namun belum lma ini Direktur Utama PT Bio Farma, Honesti Basyir, menyebut vaksin COVID-19 buatan asli Indonesia akan tersedia pada awal atau pertengahan 2022. Sebagai informasi, Bio Farma menjadi salah satu BUMN yang akan memproduksi vaksin COVID-19 bekerja sama dengan perusahaan biofarmasi Tiongkok Sinovac Biotech.

Honesti menyebut, uji pra klinis vaksin baru akan dilakukan pada kuartal kedua 2021. Bila berhasil, vaksin akan menjalani uji klinis pada kuartal ketiga 2021.

"Apabila hasil uji klinis bagus, vaksinnya akan tersedia untuk masyarakat pada kuartal pertama 2022 atau pertengahan 2022," kata Honesti, Kamis (16/7). Namun Honesti memprediksi vaksin yang dikembangkan bekerja sama dengan Sinovac Biotech akan tersedia lebih cepat ketimbang yang murni diproduksi oleh Bio Farma.


Pasalnya proses uji klinis fase I dan II sudah dimulai di Tiongkok sejak Juni 2020 lalu. Dan hasilnya, uji klinis ini tidak menunjukkan efek samping yang parah dan menghasilkan respons kekebalan pada 743 relawan. Sedianya uji klinis yang sama akan segera dilakukan di Indonesia.

Untuk mengembangkan vaksin ini, Bio Farma bergabung di bawah konsorsium nasional yang dibentuk Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) alias Kemenristek. Selain Bio Farma, konsorsium ini juga terdiri dari Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Institute, kementerian dan institusi terkait, serta perguruan-perguruan tinggi.

Selain Bio Farma, ada pula perusahaan farmasi Kalbe Farma yang ikut terlibat dalam pengembangan vaksin lokal asli buatan Indonesia. Namun seperti Bio Farma, Kalbe Farma juga bekerja sama dengan perusahaan bioteknologi Korea Selatan Genexine.

Dalam pengembangan vaksin ini, Kemenristek menyebut akan menggunakan metode protein rekombinan dengan strain virus Corona asal dari Indonesia. Dengan demikian harapannya vaksin lebih spesifik dan sesuai dengan karakteristik yang berkembang di Indonesia.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait