Sejak pandemi COVID-19 melanda, pelaku usaha maupun pegawai tidak bekerja selama sekitar 4-5 bulan. Oleh sebab itu, diharapkan agar Pemprov DKI bisa memberikan solusi terkait hal ini
- Zodiak Yanuarita
- Selasa, 21 Juli 2020 - 10:04 WIB
WowKeren - Pengusaha dan pegawai tempat hiburan malam menyatakan siap untuk menggelar aksi demo jilid kedua jika Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak memenuhi tuntutan mereka. Padahal, aksi demo jilid pertama baru akan digelar hari ini, Selasa (21/7).
Ketua Asosiasi Pengusaha Hiburan Jakarta (Asphija) Hana Suryani mengatakan jika untuk demo gelombang kedua akan lebih besar daripada yang pertama. Hal itu sebagai langkah lanjutan jika Pemprov DKI tidak mampu memberikan solusi untuk mereka.
"Kita akan ada gelombang kedua, dan gelombang kedua akan lebih besar. Ini mah pertama doang," kata Hana dilansir CNBC Indonesia, Selasa (21/7). "Demo kelanjutan kalau dari pihak Pemprov nggak bisa akomodir, nggak ada solusi, kita harus demo gelombang kedua."
Sejak pandemi COVID-19 melanda, pelaku usaha maupun pegawai tidak bekerja selama sekitar 4-5 bulan. Oleh sebab itu, Hana berharap agar Pemprov DKI bisa memberikan solusi terkait hal ini. Mereka mempertanyakan kebijakan yang memperbolehkan kafe dan resto untuk kembali beroperasi dalam sebulan terakhir. Padahal, kedua sektor usaha ini juga berpotensi menciptakan kerumunan.
"Ya harus ada solusi. Pemerintah macam apa, kita kaya anak hilang, Pemprov tugasnya apa? cari solusi dong. Nggak ada solusi kita teriak lagi, turun lebih banyak lagi," ungkap Hana. "Yang (demonstrasi) kedua saya nggak mau didata. kalau mau datang ayo rame-rame. Mau berapa ribu, berapa ribu deh."
Jika ada tindakan nyata dari Pemprov, maka demi jilid II bisa jadi tidak akan akan dilakukan. Sebaliknya, dalam waktu satu minggu ke depan bisa jadi demo akan kembali digelar jika Pemprov DKI tak kunjung merespons. "Karena 5 bulan kita nggak ada kepastian. Nggak enak banget kan. nyawa lho taruhannya," papar Hana.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan batal membuka bioskop dan tempat hiburan yang sedianya akan dilakukan pada Juli 2020. Hal itu disebabkan karena kondisi penularan COVID-19 yang masih belum membaik.
(wk/zodi)
