Selain karena masyarakat yang masih khawatir, rendahnya tingkat okupansi transportasi publik di era new normal dikatakan Ganjar juga tak lepas dari kondisi ekonomi.
- Zodiak Yanuarita
- Kamis, 23 Juli 2020 - 09:45 WIB
WowKeren - Seiring dengan pelonggaran pembatasan, transportasi umum telah dibuka. Kendati demikian, di Jawa Tengah, kondisi transportasi umum masih belum sepenuhnya pulih.
Hal itu disampaikan oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Ia menilai jika saat ini masyarakat masih khawatir untuk menggunakan transportasi umum. Sementara itu, rata-rata tingkat okupansi penumpang untuk transportasi umum di Jateng masih di bawah 50 persen. Jumlah ini masih jauh dari batas maksimal yang ditetapkan oleh pemerintah, yakni 70 persen penumpang.
"Bandara Ahmad Yani ya masih ada minus-minus, posisi menunjukkan belum pulih. Load factor di bawah 50 persen, meskipun maksimal load factor 70 persen," kata Ganjar melalui webinar, Rabu (22/7). "Masih ada 20 persen gap kita belum optimal."
Selain karena masyarakat yang masih khawatir, sepinya transportasi publik di era new normal dikatakan Ganjar juga tak lepas dari kondisi ekonomi. Menurutnya, kondisi ekonomi juga belum sepenuhnya membaik. Sehingga alih-alih bepergian, masyarakat akan lebih memilih membelanjakan uang mereka untuk membeli barang-barang kebutuhan pokok.
"Ini mungkin masyarakat masih khawatir pakai angkutan umum," tutur Ganjar. "Terus kondisi perekonomian belum membaik, bahan pokok lebih penting dibanding pergi-pergi."
Lebih jauh, ia sendiri mengaku jika dirinya masih khawatir memakai transportasi umum. "Gubernur aja naik pesawat masih takut, masih naik mobil," timpalnya sambil tertawa.
Meski transportasi masih sepi, namun Ganjar menilai ada sektor lain yang justru banjir permintaan. Tak lain tak bukan adalah jasa pengiriman. Dalam kesempatan itu, ia pun memuji Presiden Direktur JNE Mohamad Feriadi yang hadir dalam diskusi daring tersebut. "JNE lagi banjir itu pasti kaya banget sekarang ini, he he he. Hebat-hebat," kelakar Ganjar.
(wk/zodi)
