Istana Tanggapi Publik yang Tak Percaya Data Corona Pemerintah
Nasional

Sebelumnya, survei Charta Politika Indonesia menunjukkan bahwa sebanyak 56,1 responden mengaku percaya dengan data COVID-19 yang disajikan oleh pemerintah. Sedangkan sebanyak 40,9 persen mengaku tak percaya.

WowKeren - Survei Charta Politika mencatat setidaknya 40,9 persen masyarakat tidak percaya terhadap data perkembangan virus corona (COVID-19) yang dirilis pemerintah. Diketahui, pemerintah memberikan update perkembangan data COVID-19 melalui situs covid19.go.id setiap harinya.

Hasil survei ini lantas ditanggapi oleh Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. Menurut Moeldoko, data yang disampaikan oleh pemerintah sejauh ini merupakan data yang benar. Ia menyebut bahwa masyarakat dapat memonitornya dari proses pemakaman para korban yang meninggal.

"Saya pikir begini ya, kita itu kan melihat realita ya, realitanya seperti korban yang meninggal kan itu tidak bisa dibohongi," tutur Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan pada Kamis (23/7) hari ini. "Semua proses pemakaman dan lain-lain bisa diikuti dan dimonitor.

Dalam kondisi seperti sekarang, tutur Moeldoko, semua pihak seharusnya meningkatkan kewaspadaan. Salah satunya adalah dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan demi menghindari penularan COVID-19.


Lebih lanjut, Moeldoko meminta agar hal-hal yang bertentangan dengan apa yang sudah dilakukan pemerintah dalam menangani pandemi corona tak diramaikan. Menurut Moeldoko, yang perlu diramaikan dan didiskusikan justru cara-cara untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat.

"Jadi menurut saya kita jangan hanya meramaikan dengan hal-hal seperti itu. Tapi yang perlu diramaikan adalah bagaimana meningkatkan kewaspadaan masyarakat, kesiapsiagaan masyarakat dalam merespons protokol itu agar tidak kendur," kata Moeldoko. "Jangan lagi diskusikan hal-hal yang seperti itu, tetapi yang perlu kita angkat ke publik adalah bagaimana masyarakat tetap waspada agar tidak menganggap bahwa COVID sudah selesai."

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya menyampaikan bahwa sebanyak 56,1 responden mengaku percaya dengan data COVID-19 yang disajikan oleh pemerintah. Sedangkan sebanyak 40,9 persen responden mengaku tak percaya.

"Sebanyak 40,9 persen menyatakan kurang percaya dan tidak percaya sama sekali," kata Yunarto, Rabu (22/7). "Saya pikir ini juga tantangan besar buat pemerintah melakukan proses penanganan COVID-19 bersama dengan masyarakat."

Survei ini dilakukan selama periode 6-12 Juli 2020 terhadap 2.000 orang responden. Pengambilan data dilakukan melalui panggilan telepon.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait