Pegawai Mal DKI Positif Corona, Pemerintah Gencarkan Tes Serta Penyuluhan
Nasional

Pemprov DKI menggencarkan tes untuk mengidentifikasi pada kemungkinan munculnya klaster baru di mal. Hal ini merupakan buntut ditemukannya seorang pegawai mal yang postif COVID-19.

WowKeren - Gerai Dior Indonesia di Plaza Senayan ditutup untuk sementara usai salah satu pegawainya dinyatakan positif terpapar virus corona (COVID-19) pada Sabtu (25/7) lalu. Hal ini menyebabkan penutupan gerai tersebut ditutup hingga Selasa (28/7).

Pemprov DKI pun menggencarkan tes untuk mengidentifikasi pada kemungkinan munculnya klaster baru di mal. "Itu terus kita identifikasi (klaster mal) jadi kami memang terus melakukan testing sebanyak mungkin, tujuan testing tidak lain adalah melakukan identifikasi," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria saat ditemui di Gedung DPRD DKI, Senin (27/7).

Riza mengatakan bahwa sebenarnya pusat perbelanjaan sudah menerapkan protokol kesehatan pencegahan penularan virus corona cukup baik selama ini. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan terjadi penularan virus corona.


Andai ada mal yang menjadi klaster, Pemprov DKI Jakarta bisa saja melakukan penutupan. "Ya sudah ada ketentuannya berapa jumlahnya (kasus positif), di mana, apakah di satu lantai yang ditutup, 1 blok atau 1 mall sudah ada peraturannya. Nanti Satpol PP yang akan mengatur dengan pengelola mall dan asosiasi," tutur Riza.

Sementara iti, Ahli Epidemiologi FKM UI Pandu Riono mengatakan jika klaster mal ini bisa muncul apabila ada kegiatan yang sifatnya lebih lama dan intens, seperti di Gym. "Kalau mal ada Gym-nya ada kegiatan yang sifatnya lebih lama dan lebih intens mungkin. Tapi kan mal-nya enggak ada kegiatan lama dan lebih intens," ujarnya. "Di mal itu ada kegiatan Gym enggak? Belum kan. Jadi kalau toko-toko bebas gitu jarang."

Oleh karena itu, ia meminta agar pemilik usaha serta pengelola mal untuk tetap memperhatikan protokol kesehatan karyawannya dan memberikan penyuluhan supaya bisa terhindar dari infeksi virus corona. "Kalau mal udah gampang tapi yang paling susah ngatur stafnya ngatur karyawannya. Karyawannya dari mana kan kita enggak tahu," jelasnya. "Kalau karyawannya sebaiknya diberikan penyuluhan supaya mereka bisa terhindar dari infeksi. Jangankan karyawan, dokter saja banyak roboh."

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait