Sejumlah Penumpang Surabaya Reaktif COVID-19 Lolos ke Pontianak, Pengawasan Bandara Dipertanyakan
Getty Images/Sonny Tumbelaka
Nasional

Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji mengkritik keras pihak bandara dan juga maskapai yang menurutnya lalai dalam melakukan pengawasan terhadap calon penumpang.

WowKeren - Lagi-lagi terjadi, penumpang pesawat positif COVID-19 berhasil lolos terbang sampai ke tempat tujuan. Sejumlah penumpang dari Surabaya yang dinyatakan reaktif saat uji rapid test massal berhasil tiba di Bandara Supadio Pontianak.

Hal ini membuat Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji geram. Ia pun mengkritik keras pihak bandara dan juga maskapai yang menurutnya lalai dalam melakukan pengawasan terhadap calon penumpang.

"Saya tegaskan ke maskapai, kalau kita tidak boleh lengah, demi masyarakat Kalbar," kata Sutarmidji. "Ini juga menunjukkan jeleknya pengawasan di bandara."

Tak tinggal diam, Sutarmidji pun memberikan sanksi kepada maskapai penerbangan yang mengangkut penumpang tersebut. Maskapai dilarang mengangkut penumpang dari Surabaya ke Pontianak selama satu pekan. Langkah ini diambil untuk memberikan efek jera. Sutarmidji menegaskan jika dengan cara ini pihak maskapai masih kecolongan maka sanksi yang diberikan bisa lebih berat.

"Jadi ada dua maskapai yang dilarang (terbang ke Pontianak dari Surabaya) selama 1 pekan," tegas Sutarmidji. "Jika kedapatan lagi, maka kita akan larang 3 bulan."


Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Barat Harisson mengatakan, dari hasil uji rapid test yang dilakukan di Bandara Supadio Pontianak, ada tiga penumpang dari Surabaya yang dinyatakan reaktif. Mereka pun langsung ditindaklanjuti dengan melakukan tes swab.

"Dinas Kesehatan Kalimantan Barat melakukan uji rapid test acak terhadap seluruh penumpang pesawat terbang Citilink dan Lion Air dari Surabaya, Jawa Timur," ujarnya. "Sebanyak 2 penumpang Citilink dan 1 penumpang Lion Air reaktif."

Berangkat dari temuan ini, Harisson menegaskan jika memang harus ada evaluasi untuk mengantisipasi potensi penyebaran virus corona dari daerah asal penumpang. "Jadi sebenarnya setiap pelaku perjalanan harus rapid test dulu. Kalau hasilnya non-reaktif baru boleh berjalan," ucap Harisson.

Beberapa waktu lalu, hal serupa sempat terjadi di Bandara Papua. Seorang penumpang yang dinyatakan positif terinfeksi virus corona ternyata lolos pemeriksaan di Bandara Soekarno-Hatta hingga terbang sampai ke Bandara Domine Eduard Osok, Sorong.

Terkait dengan kasus ini, pihak maskapai Citilink telah memberikan klarifikasinya. Citilink meluruskan perihal jumlah penumpang reaktif COVID-19 yang diangkut dan pengawasan maskapai, berikut klarifikasinya.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru