Begini Rencana Cadangan Bio Farma Jika Uji Klinis Vaksin Corona Sinovac Tak Sesuai Harapan
Nasional

Bio Farma rupanya sudah menyiapkan sejumlah rencana cadangan apabila hasil uji klinis fase III vaksin Corona milik Sinovac ini tak berjalan lancar. Seperti apakah rencananya?

WowKeren - Bio Farma yang bekerja sama dengan perusahaan bioteknologi Sinovac asal Tiongkok akhirnya memulai uji klinis vaksin Corona pada Selasa (11/8) kemarin. Uji klinis fase III ini menjadi penentu apakah vaksin terkait bisa diproduksi massal dan diedarkan kepada masyarakat luas.

Namun tentu tak ada jaminan hasil uji klinis akan sesuai dengan harapan banyak pihak. Bio Farma pun buka-bukaan soal rencana cadangan yang sudah dipersiapkan untuk mengantisipasi hal-hal di luar dugaan yang terjadi.

Sekretaris Perusahaan Bio Farma, Bambang Heriyanto menyatakan pihaknya masih "menggantungkan harapan" pada vaksin produk asli Indonesia, "Merah Putih". Vaksin ini sendiri masih dalam pengembangan oleh Lembaga Biologi Molekuler Eijkman.

"Sebetulnya kami punya rencana yang lain, yang itu namanya CEPI," tutur Bio Farma. CEPI sendiri merupakan Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI), sebuah komunitas antarnegara yang akan berbagi informasi dan teknologi untuk mengembangkan vaksin bersama.


"Ini suatu koalisi pemerintah dengan swasta yang berdiri di Oslo Norwegia," kata Bambang, Rabu (12/8). "Ini seperti lembaga yang mendorong kalau terjadi pandemi ini beberapa lembaga riset dibantu untuk segera mendapatkan kandidat vaksin."

"Nanti kalau sudah dapat, karena ini bentuknya bantuan, harus bisa diberikan ke negara lain untuk bisa mendapatkan akses," imbuh Bambang, dilansir Detik Health, Kamis (13/8). "Nah kami minta juga tuh, submit proposal, ini masih dalam proses. Kalau memang berhasil, nanti kita mendapatkan seperti tadi lah, bentuknya kandidat vaksin untuk diproduksi di Indonesia."

Namun sejauh ini Bio Farma masih fokus pada uji klinis vaksin Corona buatan Sinovac. Dengan kerja sama ini, Indonesia lebih beruntung karena bisa lebih cepat dalam mengatasi wabah, juga ada transfer teknologi sehingga bisa lebih siap menghadapi kondisi krisis serupa.

Di sisi lain, Bio Farma juga menegaskan bahwa uji klinis fase III vaksin ini tak akan gagal. Pasalnya ketika kandidat vaksin sudah masuk ke fase III, maka semestinya efek samping yang ditimbulkan terhadap objek uji juga semakin minimal.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait