Kantor Mensesneg Terapkan WFH Usai Seorang Stafsus Positif COVID-19
setkab.go.id
Nasional

Sekretaris Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Setya Utama, menjelaskan staf khusus tersebut terlacak positif COVID-19 antara antara hari Sabtu-Minggu pekan lalu

WowKeren - Seorang staf khusus Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) dinyatakan positif terinfeksi virus corona. Kabar ini telah dibenarkan oleh Sekretaris Mensesneg, Setya Utama.

"Iya betul," ujar Setya dilansir CNN Indonesia, Selasa (18/8). Staf khusus yang terkonfirmasi positif tersebut telah diminta untuk menjalani isolasi.

Adapun yang bersangkutan terlacak positif COVID-19 antara antara hari Sabtu-Minggu pekan lalu. "Hari Sabtu atau Minggu. Udah isolasi. Semua ruangan sudah tidak ada yang tertular," lanjutnya.

Untuk memutus rantai penularan, tracing pun dilakukan dengan menggelar tes swab terhadap menteri dan 29 orang staf lainnya. Kabar baiknya, mereka semua negatif. "(Sebanyak) 29 orang sudah di swab, negatif semua," imbuhnya.

Akibat temuan ini, kantor Kemensesneg pun mengalihkan sistem kerja dari kantor ke work from home (WFH). Kendati demikian, Setya menyebut masih ada yang tetap bekerja di kantor.


Kabar terkait virus corona yang menyebar di instansi pemerintahan bukan hanya terjadi di Kemensesneg. Sebelumnya, kantor Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga telah menutup kantor mereka usai puluhan karyawan reaktif COVID-19.

Penutupan dilakukan mulai Kamis (13/8) hingga seminggu ke depan, Rabu (20/8). Oleh sebab itu, BMKG juga menerapkan sistem kerja dari WFH.

"Ya (gedung ditutup)," kata Kabag Humas BMKG Taufan Maulana dilansir Kumparan, Selasa (18/8). "Tidak ada aktivitas secara langsung. Memberlakukan WFH, antisipasi untuk memutus penyebaran COVID-19."

Meski sudah ditutup, namun masih ada karyawan yang diperbolehkan untuk datang ke kantor. Mereka ini adalah para petugas operasional. Pihak BMKG juga menegaskan meskipun sistem kerja beralih ke WFH namun pelayanan tetap berjalan seperti biasanya.

"Yang memiliki akses masuk hanya para petugas shift di operasional, dengan jumlah yang sangat terbatas," tutur Taufan. "Sisanya BMKG menggunakan teknologi remote jarak jauh, yang WFH tetap wajib melaksanakan produktivitas kinerja secara rutin dilaporkan setiap harinya."

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru