Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani membongkar satu-satunya cara agar Indonesia bisa selamat dan lolos dari jurang resesi di tengah pandemi virus corona. Apa Itu?
- Ruth Meliana
- Senin, 24 Agustus 2020 - 16:45 WIB
WowKeren - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani berbicara mengenai potensi resesi yang menghantui Indonesia. Ia lantas mengungkap satu-satunya cara yang bisa membuat Indonesia lolos dari jurang resesi imbas pandemi virus corona (COVID-19).
Cara yang dimaksud Sri Mulyani adalah dengan mempercepat segala macam penyerapan anggaran di seluruh sektor. Menurutnya, penyerapan anggaran yang dilakukan dengan cepat juga mampu mendongkrak sektor ekonomi dengan maksimal.
Salah satunya dilakukan lewat pemberian stimulus melalui dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). “Kita terus melakukan perbaikan untuk membantu seluruh Kementerian/Lembaga (K/L) dalam mempercepat penggunaan PEN maupun belanja K/L," kata Sri Mulyani di Gedung DPR seperti dilansir dari CNBCIndonesia, Senin (24/8).
Sri Mulyani menegaskan jika upaya penyerapan anggaran menjadi kunci pertumbuhan ekonomi di kuartal III tahun 2020. Ia meyakini jika kontraksi ekonomi dapat dihindari jika penyerapan anggaran berjalan dengan cepat dan baik.
Apalagi, pertumbuhan ekonomi di Tanah Air pada kuartal II telah minus. Oleh sebab itu demi menghindari situasi serupa, maka Indonesia terus menggenjot roda ekonomi di Tanah Air agar tidak kembali mengalami kontraksi selama dua kali berturut.
Cara lainnya adalah dengan melakukan berbagai investasi yang menantang hingga meningkatkan kegiatan ekspor. Sebagai informasi, suatu negara disebut masuk resesi jika pertumbuhan ekonomi selama dua kuartal berturut-urut minus.
”Percepatan di kuartal III menjadi kunci agar bisa kurangi kontraksi,” jelas Sri Mulyani. “Dan menghindari techincal recession yang mana terjadi 2 kuartal negatif berturut-turut.”
”Kalau konsumsi investasi cukup menantang, maka dibutuhkan kerja all out semua pihak,” sambungnya. “Pemerintah gunakan seluruh instrumen untuk akselerasi di konsumsi, investasi dan ekspor.”
(wk/lian)
