Partai Golkar meminta Amien Rais untuk berhati-hati atas komentarnya yang menyebut jika kebakaran gedung Kejaksaan Agung bisa disebabkan oleh ulah orang dalam.
- Ruth Meliana
- Rabu, 26 Agustus 2020 - 20:27 WIB
WowKeren - Politikus senior Amien Rais telah menyampaikan kecurigaannya terkait kebakaran gedung Kejaksaan Agung (Kejagung) yang terjadi pada Sabtu (22/8) lalu. Ia menduga jika kebakaran tersebut senjaja dilakukan oleh “orang dalam” yang bekerja di Kejagung atas perintah pihak tertentu.
Dugaan Amien Rais tersebut langsung mendapatkan kritikan dari Partai Golkar. Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menyayangkan opini yang dilontarkan oleh Amien tersebut lantaran tidak disertai dengan bukti dan data.
Ace lantas meminta Amien untuk tidak sembarangan berbicara melempar tuduhan atau berspekulasi tanpa bukti yang kuat. Apalagi, Amien merupakan sosok politikus senior sekaligus akademisi di Tanah Air yang tentunya sangat dihargai oleh publik.
”Seharusnya seorang Amien Rais tidak sembarangan melemparkan opini tanpa didasarkan pada bukti-bukti yang kuat. Beliau ini kan (mantan) akademisi,” ujar Ace seperti dilansir dari Detik, Rabu (26/8). “Seharusnya bicaranya berbasis pada bukti dan data (evidence based) bukan menduga-duga apalagi berspekulasi macam-macam.”
Ace juga mengkritik bagaimana Amien mengaitkan kebakaran tersebut dengan kasus-kasus perkara besar yang sedang ditangani Kejagung saat ini. Diantaranya seperti kasus Djoko Tjandra, Bea Cukai, dan Jiwasraya.
Menurut Ace, dugaan-dugaan yang dilontarkan Amien tersebut bisa dianggap sebagai fitnah. Oleh sebab itu, ia menyarankan Amien untuk berhenti berspekulasi dan menanti hasil penyelidikan penyebab kebakaran yang sedang dilakukan oleh kepolisian.
”Apalagi bicaranya mengkaitkan ke sana-kemari dan menyebut kasus-kasus masa lalu yang tidak ada kaitannya,” kritik Ace. “Soal kebakaran di Kejaksaan Agung kan saat ini sedang dalam proses penyelidikan oleh pihak kepolisian. Kita hormati proses penyelidikan itu.”
”Pernyataan Pak Amien Rais dalam video ini memiliki tendensi dan cenderung fitnah. Berhentilah berspekulasi. Biarkan penegak hukum bekerja secara objektif,” sambungnya. “Menko Polhukam, Pak Mahfud Md, telah menyampaikan bahwa data dan alat bukti aman. Demikian juga Jaksa Agung juga menyatakan demikian.”
(wk/lian)
