Pilkada di Tengah Pandemi COVID-19, IDI Beri Saran Ini
Nasional

Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) menyarankan kepada KPU maupun Bawaslu selaku penyelenggara untuk mengatur beban kerja para penyelenggara Pilkada.

WowKeren - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun ini akan digelar di tengah pandemi COVID-19. Oleh sebab itu, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyampaikan sejumlah rekomendasi.

Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Bidang Kesekretariatan, Protokoler dan Public Relation, Halik Malik menyarankan kepada KPU maupun Bawaslu untuk mengatur beban kerja para penyelenggara Pilkada. Sebab hal ini penting untuk memastikan agar mereka memiliki daya tahan kesehatan yang baik.

"Diatur terkait beban tugasnya itu berapa jam sehari," kata dia seperti dilansir Republika, Senin (31/8). "Supaya daya tahannya cukup baik untuk bisa senantiasa sehat dan bugar menjalankan tugas."

Ia mengatakan sejumlah masukan telah diterima oleh KPU, Bawaslu, dan Kementerian Dalam Negeri terkait pemangku kepentingan. Namun, masih ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan.

"Jadi memang ada banyak contoh kayak di Korsel itu jadi contoh yang paling relevan dengan konteks Indonesia hari ini," kata dia melanjutkan. "Tapi beberapa rekomendasi yang diberikan berdasarkan contoh dari Korsel itu ternyata tergolong mahal dan sulit."


Oleh sebab itu, Indonesia memerlukan rekomendasi yang lebih mudah dan terjangkau untuk dilakukan. Sebab berbeda dari Korsel, RI merupakan negara kepulauan dengan 34 provinsi. Selain itu, negeri ini juga memiliki populasi penduduk yang sangat besar. "Jadi sampai saat ini masih berproses ada beberapa tahapan dan rencana teknis penyelenggaraan itu yang masih pending," tutur Halik.

IDI menyarankan agar calon kepala daerah melakukan tes swab sebelum pemeriksaan kesehatan umum guna menghindari penyebaran COVID-19. Saran ini pun telah dipertimbangkan oleh KPU.

Saran lainnya dari IDI adalah agar jajaran penyelenggara ad hoc adalah mereka yang berada di rentang usia 20-55 tahun. Selain itu jika memungkinkan diutamakan petugas yang memiliki kondisinya kesehatan baik dan tidak memiliki penyakit penyerta.

"Tentu bagi calon maupun petugas penting untuk melakukan menjalani skrining, jadi nanti akan ada skrining beberapa hari sebelum penyelenggaraan tahapan pemilu," ungkap Halik.

Berkaca pada Pilpres tahun lalu, ratusan petugas meninggal juga bisa dijadikan sebagai bahan evaluasi. "Dua hal itu bagaimana menghindari kelelahan kedua bagaimana menghindari penyebaran COVID-19," imbuh Halik.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait