Keanekaragaman hayati Indonesia juga tersebar di bawah permukaan laut. Untuk keanekaragaman hayati darat sendiri, Indonesia menempati posisi kedua setelah Brasil.
- Zodiak Yanuarita
- Kamis, 17 September 2020 - 09:20 WIB
WowKeren - Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Kekayaan yang melimpah ini membuat Indonesia seakan menyerupai perpustakaan besar untuk penemuan obat baru.
Hal itu sebagaimana disampaikan oleh peneliti Pusat Penelitian Bioteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Masteria Yunovilsa Putra. Keanekaragaman hayati tumbuhan dan organisme laut Indonesia seperti perpustakaan besar untuk penemuan obat baru," ujarnya di Jakarta seperti dilansir Antara, Kamis (17/9).
Biodiversitas yang ada di Indonesia memiliki potensi besar untuk penemuan obat baru. Hutan tropis Indonesia diperkirakan menyimpan 28.000 jenis tumbuhan.
Tak hanya di darat, keanekaragaman hayati Indonesia juga tersebar di bawah permukaan laut. Untuk keanekaragaman hayati darat sendiri, Indonesia menempati posisi kedua setelah Brasil.
Dengan memanfaatkan keanekaragaman hayati yang ada, Indonesia memiliki potensi untuk mengembangkan industri farmasi. Sebab, tanaman tradisional sendiri telah dikenal dan dimanfaatkan sebagai obat herbal sejak berabad-abad lalu.
Sementara itu di lautan masih ada banyak sumber daya yang belum dimanfaatkan untuk penemuan obat baru. Lautan sendiri menempati porsi 70 persen dari wilayah Indonesia. Organisme laut seperti bakteri, jamur, mikro-dan makro-alga, sianobakteri (cyanobacteria) dan invertebrata laut menghasilkan bahan dengan berbagai aktivitas.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengelompokkan obat tradisional menjadi tiga jenis, yakni jamu tradisional, jamu terstandar dan fitofarmaka. Sementara itu selama beberapa dekade terakhir, para peneliti berfokus pada penemuan obat dari obat-obatan herbal atau yang bersumber dari tumbuh-tumbuhan.
(wk/zodi)
