Heboh Ibadah HKBP di Cikarang Diprotes Warga, Gubernur Ridwan Kamil Buka Suara
Nasional

Ibadah jemaat Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) di sebuah rumah hunian di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, diprotes warga pada Minggu (13/9) lalu.

WowKeren - Media sosial sempat dihebohkan oleh video protes warga terhadap ibadah yang dilakukan oleh jemaat Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) di sebuah rumah hunian di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Menurut keterangan polisi, warga sekitar mempersoalkan izin rumah tersebut dijadikan tempat ibadah.

Dalam video yang beredar, tampak jemaat sedang beribadah dengan diawasi sejumlah warga di luar rumah. Sebuah pengeras suara juga diletakkan tepat di depan pintu rumah yang dijadikan tempat ibadah tersebut. Lantunan musik terdengar menggelegar dari pengeras suara itu.

Terkait hal ini, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil turut buka suara. Gubernur yang akrab disapa Emil tersebut menaku sudah menggelar musyawarah mufakat bersama Musyawarah Pimpinan Daerah Kabupaten Bekasi.

Menurut Emil, kegiatan ibadah HKBP di rumah tersebut akan dihentikan sementara hingga keluar izin dari pejabat berwenang. "HKBP siap memproses izin sementara untuk kegiatan tempat pondok doa sesuai ketentuan yang berlaku," tulis Emil di akun Instagram resminya, Kamis (17/9).


Nantinya, proses perizinan kegiatan ibadah tersebut akan diurus oleh HKBP KSB Cibarusah. Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Bekasi juga disebut siap memberikan bantuan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Sementara itu, Kapolres Metro Bekasi, Kombes Hendra Gunawan mengungkapkan bahwa kejadian tersebut terjadi pada Minggu (13/9) lalu. Hendra menjelaskan bahwa warga tidak melarang adanya aktivitas keagamaan, namun hanya mempersoalkan legalitas rumah untuk kegiatan ibadah tersebut.

"Awal mulanya itu adalah, ada rumah hunian yang diubah fungsinya untuk menjadi tempat ibadah, sementara legalitasnya belum terpenuhi, beberapa sudah dilakukan musyawarah, dan tidak ada titik temu," tutur Hendra. "Dan yang terakhir sementara belum ada titik temu, sudah ada perjanjian untuk tidak ada ibadah dulu di sana, tapi dari teman-teman nasrani tetap mengadakan ibadah. Jadi terjadilah seperti itu."

Namun demikian, Hendra memastikan tidak ada kericuhan fisik maupun verbal dalam insiden tersebut. Hendra menyebut bahwa sebagai aparat keamanan, pihaknya hanya bisa merekomendasikan agar kasus serupa tak terulang kembali.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait