Media Asing Soroti Kepercayaan Jokowi Pada Menkes Soal Penanganan Pandemi
Nasional

Media Asing Asia Times turut menyoroti keputusan Presiden Jokowi yang tetap mempertahankan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto di posisinya, padahal sejumlah pihak menilainya gagal menangani pandemi corona.

WowKeren - Media asing kini turut menyoroti kenapa Presiden Joko Widodo tetap percaya kepada Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto yang dinilai masyarakat tak dapat menangani pandemi corona (COVID-19).

Bahkan kantor Kemenkes beberapa waktu dilaporkan menjadi klaster terbesar bagi penyebaran COVID-19 di Ibu Kota dengan temuan 252 kasus pegawai positif, diikuti oleh Kementerian Perhubungan (175 kasus), Komisi Pemberantasan Korupsi (106 kasus)m dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (89 kasus), menurut data Pemprov DKI Jakarta.

Media Asia Times, melaporkan setidaknya 107 dokter dan 74 perawat di Tanah Air telah meninggal karena COVID-19. Lalu kantor Kemenkes yang menjadi klaster baru menunjukkan pemerintah tidak mempraktikkan protokol kesehatan sebagaimana yang diberitakan.

Terbukti, kementerian dan lembaga negara mengisi 12 dari 20 daftar klaster teratas penyumbang kasus COVID-19 di Jakarta. Sisanya termasuk dua masjid di pinggiran kota, sebuah gereja dan seminari Katolik yang tidak terkait, penjara perempuan, dan PT Samudera, perusahaan pelayaran terbesar di Indonesia.

Pejabat senior juga tidak kebal dengan ancaman COVID-19, seperti Sekda DKI Jakarta Saefullah meninggal karena penyakit itu pekan lalu. Kemudian Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman, yang telah mempersiapkan pilkada serentak pada 9 Desember mendatang, dinyatakan positif dan sedang menjalani perawatan.


Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi juga sempat dinyatakan positif corona sehingga menerima perawatan dan akhirnya sembuh. Di Indonesia sendiri tercatat ada lebih dari 244.700 kasus COVID-19 dengan korban meninggal sekitar 9.600 orang. Dengan kasus terbanyak berasal dari pulau Jawa.

Sementara itu, sejumlah kantor di Jakarta juga tengah terpuruk karena dihantam corona. Seorang CEO perusahaan minyak dan gas dari Indonesia dan wakilnya berasal dari Australia meninggal dunia, dan 7 dari total 19 stafnya dinyatakan positif COVID-19.

Selain itu, ada tiga karyawan perusahaan pelayaran Samudera yang dinyatakan meninggal karena COVID-19. Sebagian besar pekerja lainnya juga dinyatan terinfeksi virus mematikan tersebut, namun saat ini telah dinyatakan sembuh.

Tak sampai di situ, bahkan sejumlah pejabat yang terlibat dalam penanggulangan pandemi mengatakan, mereka bingung karena semua orang bertanya mengapa Putranto tetap di posisinya, terutama setelah Presiden Jokowi mengeluh dengan getir pada pertemuan kabinet pada Juni lalu, terkait hanya sebagian kecil dari anggaran kesehatan sebesar 5,2 miliar dolar AS yang telah dibelanjakan.

“Ada perbedaan besar antara bekerja di rumah sakit dan di kementerian,” kata seorang pejabat, yang ingat Terawan mengeluh kepada seorang anggota senior kabinet bahwa dia tidak mendapatkan kerja sama yang cukup dari beberapa birokrat eselon atasnya.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait