Begini 4 Strategi Jitu Komite untuk Kendalikan COVID-19 di 8 Provinsi 'Terparah'
AP Photo
Nasional

Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional membeberkan 4 langkah jitu yang akan ditempuh demi mengembalikan Indonesia seperti sebelum dihantam badai Corona.

WowKeren - Pemerintah memetakan 8 provinsi yang wabah COVID-19 nya dilaporkan cukup parah. Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) pun mengupayakan berbagai cara untuk bisa mengendalikan pandemi yang terjadi, termasuk lewat 4 strategi jitu berikut ini.

Salah satunya adalah dengan mendisiplinkan masyarakat di delapan provinsi tersebut. Sedangkan 8 provinsi yang dimaksud adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, dan Papua.

"Bahkan di 8 provinsi yang paling parah penyebaran COVID-19 nya setiap hari ada pertemuan antara Komite Penanganan COVID-19 dengan Kapolda dan Pangdam untuk mengecek di mana titik masyarakat yang perlu didisiplinkan," kata Sekretaris KPCPEN, Raden Pardede, Kamis (24/9). "Ini upaya yang paling optimal karena di Indonesia kemampuan dan kapasitas daerah tidak sama."

Komite sendiri sangat menyoroti perihal kemampuan perekonomian setiap lapisan masyarakat di tengah pandemi yang terjadi. Sebab bagi masyarakat menengah ke atas dengan tabungan yang memadai, penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) total bukanlah masalah besar. Namun bagi masyarakat menengah ke bawah, tentu saja situasi ini menyulitkan.

Oleh karena itu, Komite mempertimbangkan mengkombinasikan mendisiplinkan masyarakat sekaligus menjalankan protokol kesehatan saat pembukaan aktivitas ekonomi. "Ini yang akan dilakukan pemerintah dari waktu ke waktu," beber Raden, dilansir dari Kontan, Jumat (25/9).


Lantas langkah apa saja selain mendisiplinkan masyarakat, yang direncanakan Komite untuk mengendalikan wabah virus Corona? Total ada empat langkah jitu, seperti penjelasan berikut ini.

Yang pertama, seperti sudah diungkap di atas, yakni "memaksa" masyarakat agar disiplin menerapkan protokol kesehatan. "Sehingga kami meningkatkan peran aparat pemerintah termasuk TNI Polri agar mereka aktif mendisiplinkan masyarakat," kata Raden.

Kedua, pemerintah akan tetap melanjutkan program bantuan sosial seperti yang sudah diberikan sejak awal Semester II 2020 kemarin. Harapannya bansos ini bisa menggerakkan perekonomian nasional.

Bila kedua langkah ini bisa dijalankan dengan baik, maka tingkat kematian dan infeksi baru bisa berkurang dan memunculkan kembali kepercayaan masyarakat. "Sebab kalau mereka tidak belanja atau bepergian maka ekonomi akan stuck," terangnya.

Dan yang terakhir adalah dengan mendapatkan vaksin COVID-19 yang bisa mencukupi kebutuhan nasional. "Tidak hanya dari satu sumber kami mencoba lebih dari 10 sumber," pungkas Raden.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait